PARBOABOA – Bagi pengguna media sosial pasti penah mendengar atau membaca cerita singkat berupa sindiran seputar kejadian tertentu. Cerita-cerita tersebut dikemas sedemikian rupa agar semakin menarik untuk dibaca.
Cerita singkat itulah yang disebut sebagai teks anekdot. Mungkin masih banyak diantara kamu yang belum mengetahui apa itu sebenarnya teks anekdot. Berikut penjelasan, contoh, ciri serta urutan struktur teks anekdot.
Pengertian Teks Anekdot
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Menurut pendapat salah satu ahli bernama Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2017), teks anekdot adalah cerita singkat yang mengandung unsur lucu, tetapi menyimpan maksud untuk melakukan kritik terhadap sesuatu.
Dan secara umum, teks anekdot merupakan teks yang memaparkan cerita singkat yang menarik dan lucu, serta mengesankan karena isinya berupa kritikan maupun sindiran terhadap suatu kebijakan, perilaku penguasa, layanan publik hingga fenomena/kejadian yang tengah terjadi bahkan yang sudah berlalu.
Berikut beberapa contoh teks anekdot seputar sistem pemerintahan dan kehidupan sehari-hari.
• Contoh teks anekdot tentang pencuri
Yuda dan Rafa menonton televisi di pos ronda.
Mereka melihat kasus pencurian satu pohon pisang, pelakunya dipenjara 5 tahun.
“Para koruptor negeri ini cuma dipenjara 1 tahun dan masih bisa jalan-jalan,” kata Rafa bingung.
“Pemerintah lebih mementingkan satu pohon pisang. Jadi hukumannya lebih lama dari maling berdasi itu,” jawaban Yuda membuat Rafa mengangguk paham.
• Contoh teks anekdot tentang Korupsi
Suasana pagi di kelas Matematika.
“Hey Rido, nanti mau buat aplikasi apa buat Indonesia?” Tanya Akbar.
“Mau buat aplikasi anti korupsi, supaya Indonesia sejahtera dan aku sebagai pendiri jadi kaya raya, bagus kan?” Jawab Rido sambil mengangkat alisnya berulang kali.
• Contoh teks anekdot tentang lupa ingatan
Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.
Rafi: “Agung, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”
Agung: “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.”
Rafi: (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”
Agung: “Hmm… kursi apa, ya?”
Rafi: “Jawabannya adalah kursi DPR!”
Agung: “Lho, kok begitu?”
Rafi: “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.”
Agung: “Oh, iya, betul juga.”
• Contoh teks anekdot tentang sedekah
Ada seorang pengemis tua yang sedang meminta-minta kepada anak muda.
"Nak, minta sedekahnya, Nak," pinta si pengemis tersebut.
Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis tua sambil berkata,
"Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut.
Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian,
"Ini, Nak, kembaliannya silahkan diambil."
"Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda tersebut keheranan.
"Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah."
Ciri-ciri Teks Anekdot
Setelah melihat keempat contoh diatas, kamu pasti sudah mulai memahami seperti apa itu teks anekdot. Untuk lebih paham, coba perhatikan ciri-ciri teks anekdot berikut agar dapat membedakannya dengan teks cerita singkat lainnya.
1. Dapat menghibur hingga membuat pembaca atau pendengar tertawa, karena bersifat humoris, lucu, lelucon namun menyindir.
2. Terdapat kritikan halus, namun tidak menyinggung yang bersangkutan maupun pembaca atau pendengar yang diceritakan.
3. Sering dijadikan sebagai media penyampai pendapat dan aspirasi positif yang dikemas secara humor.
4. Menjadi inspirasi bagi pembaca ataupun pendengar dalam mengungkapkan kritikan atau protes terhadap sesuatu secara halus.
5. Tokoh-tokoh yang sering diangkat sebagai bahan lelucon adalah orang-orang terdekat hingga pejabat negara.
Struktur Teks Anekdot
Dari penjelasan, ciri dan contoh yang sudah diberikan, kamu juga harus tahu bahwa dalam pembuatan teks anekdot terdapat beberapa urutan struktur teks.
Urutan struktur teks anekdot yang tepat adalah yang memiliki ciri, latar belakang, serta penggunaan bahasa yang menunjukkan ekspresi (terkejut, kagum, dan lainnya) dan dapat menarik perhatian pembaca maupun pendengar.
Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot yaitu sebagai berikut.
1. Abstrak
Urutan struktur anekdot yang pertama adalah abstrak. Abstrak merupakan pendahuluan pada teks anekdot, dimana fungsinya sebagai gambaran umum seputar cerita yang akan disajikan.
2. Orientasi
Urutan selanjutnya adalah orientasi yang berada dibagian awal teks, namun masih menggambarkan latar belakang cerita singkat tersebut, seperti penyebab utamanya.
3. Krisis
Urutan berikutnya adalah krisis yang ditempatkan pada bagian teks inti atau bisa dikatakan sebagai pokok masalah dicerita tersebut. Biasanya dibagian inilah disisipkan humor atau lelucon yang membuat para pembaca atau pendengat tertawa.
4. Reaksi
Reaksi merupakan urutan struktur teks anekdot selanjutnya, yang mengungkapkan penyelesaian masalah pada teks tersebut. Dan sifat dari reaksi ini biasanya menertawakan atau mencela objek yang dimaksud.
5. Koda
Urutan yang terakhir dari struktur teks anekdot yakni koda. Apa itu koda? Koda adalah bagian penutup dari cerita singkat didalam teks anekdot. Teks penutup tersebut bisa berupa komentar, persetujuan, maupun kesimpulan cerita tersebut. Pada teks anekdot, koda dapat ditambahkan ataupun tidak.
Itulah informasi seputar teks anekdot, semoga bermanfaat bagi kamu sehingga dapat membuat teks anekdot yang lebih menarik lagi.