Sekarang QRIS Sudah Bisa Dipakai di Malaysia

Ilustrasi, foto: QRIS.ID

PARBOABOA - Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran antara kedua negara dengan QR Code pada Senin (8/5) ini.

Peluncuran ini merupakan tindak lanjut dari fase uji coba yang telah sukses dilakukan sejak 27 Januari 2022 lalu.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan dengan peresmian, per hari ini penduduk Indonesia dan Malaysia dapat melakukan pembayaran ritel di kedua negara dengan cara memindai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau DuitNow QR Code.

QRIS dapat digunakan di toko atau pedagang fisik serta online yang menggunakan layanan dari penyedia jasa pembayaran yang berpartisipasi dalam skema ini.

Perry menyebut terhubungnya pembayaran QR lintas negara antara Indonesia dan Malaysia merupakan bukti nyata penguatan kerja sama dalam kerangka Regional Payment Connectivity (RPC).

Hal ini juga dilakukan untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif, terutama bagi UMKM.

Selain itu, Perry juga mengatakan interkoneksi ini juga sejalan dengan inisiatif G20 dalam mengembangkan peta jalan penguatan pembayaran lintas batas.

Adapun QR Code QRIS dan DuitNow bisa dijumpai di toko atau pedagang fisik atau online yang menggunakan layanan dari penyedia jasa pembayaran yang berpartisipasi dalam skema ini.

Penyedia jasa pembayaran yang berpartisipasi dari Indonesia sebagai issuer meliputi Bank Sinarmas, DANA, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, Bank Syariah Indonesia, LinkAja, Bank Central Asia (BCA), Ottocash, dan Bank Mega.

Sedangkan penyedia jasa pembayaran yang berpartisipasi dari Indonesia sebagai acquirer meliputi Bank Sinarmas, DANA, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, BPD Bali, LinkAja, BCA, Ottocash, Bank Mega, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Gopay, OVO, BPD Jawa Barat & Banten, Bank Nationalnobu, Bank Danamon Indonesia, Bank Maybank Indonesia, BPD DIY, BPD Provinsi Jawa Timur, i-Saku, BPD Sumatera Barat, BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Artha Graha International, Bank DKI, BPD Jambi, BPD NTT, Astrapay, GV e-money, BPD Kaltimtara, DOKU, BPD Kalimantan Barat, BPD NTB Syariah, BPD Papua, Bank Multiartha Sentosa, BPD Lampung, Kaspro, Dipay, Bank Neo Commerce, PACcash, Paprika Multi Media, Bank DBS Indonesia, Virgoku, BPD Jawa Tengah, ShopeePay Indonesia.

Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, kerja sama ini merupakan bukti penguatan Regional Payment Connectivity (RPC) untuk mendorong pembayaran lintas-negara yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Serta mendukung stabilitas makro-ekonomi dengan mendorong penggunaan mata uang lokal secara lebih luas untuk transaksi bilateral dalam Kerangka Transaksi Mata Uang Lokal," ujar Perry dikutip dari Kontan, Selasa (9/5/2023).

Sementara Gubernur Bank Negara Malaysia, Nor Shamsiah Mohd Yunus mengatakan, dengan pembayaran lintas batas ini berpotensi mendorong aktivitas ekonomi, termasuk sektor pariwisata di kedua negara.

Setelah Malaysia, Bank Indonesia kini juga sedang menjajaki kerja sama penggunaan QRIS di negara ASEAN-5, seperti Singapura dan Filipina.

Selain itu, negara lainnya yang juga sudah ditargetkan untuk QRIS Cross Border adalah India, Jepang, dan Korea Selatan. Dicky Kartikoyono, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI juga membeberkan target untuk QRIS di tahun 2023.

Editor: Ester
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS