PARBOABOA, Jakarta – Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi memastikan kabar yang menyebut rumahnya digeledah oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), merupakan kabar bohong atau hoax.
"Hoaks itu (penggeledahan di rumahnya)," kata Prasetyo kepada wartawan, Jumat (20/01/2023).
Adapun kabar penggeledahan rumah politikus dari PDIP itu tersebar melalui aplikasi pesan Whatsapp pada hari ini, Selasa (20/01/2023). Namun, Prasetyo memastikan tidak ada satu pun penyidik dari lembaga antirasuah yang datang ke tempat kediamannya.
"Pagi-pagi gua lagi main sama cucu. Nggak ada yang datang. Itu hoaks," jelasnya.
Sebelumnya, gedung DPRD DKI Jakarta digeledah oleh KPK pada Selasa (17/01/2023). Penggeledahan dilakukan guna mengumpulkan alat bukti terkait korupsi pengadaan tanah di Pulogebang.
"Benar ada kegiatan penggeledahan dimaksud terkait pengumpulan alat bukti dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulogebang," kata Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali saat dikonfirmasi.
Pada penggeledahan tersebut, KPK melakukan pemeriksaan di sejumlah ruangan, seperti ruang rapat Komisi C, Lantai 10, termasuk ruang kerja Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, dan ruang kerja anggota DPRD DKI sekaligus eks politikus Gerindra, M. Taufik.
Sebagai informasi, KPK tengah mengusut dugaan tindak pidana korupsi (TPK) pengadaan tanah di Pulogebang. Pengadaan itu merupakan proyek badan usaha milik daerah (BUMD) Perumda Sarana Jaya pada 2018-2019.
"KPK saat ini sedang melakukan pengumpulan alat bukti terkait perkara dugaan TPK untuk pengadaan tanah di Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, oleh Perumda SJ (Sarana Jaya) tahun 2018-2019," kata Plt Juru Bicara KPK saat itu, Ali Fikri, kepada wartawan, Jumat (15/7/2022).
KPK pun telah menetapkan tersangka dalam kasus korupsi pengadaan tanah ini. Namun Ali masih enggan menyampaikan nama-nama tersangka.