PARBOABOA – Dalam teori Evolusi, makhluk hidup muncul dari garis evolusi dalam periode waktu tertentu. Dimana, kehidupan reptil dan makhluk-makhluk yang berukuran besar sudah ada sejak zaman Paleozaikum atau sekitar 540 hingga 250 juta tahun silam.
Kini, dalam evolusinya diketahui masih menyisakan beberapa spesies reptil yang masih hidup dan terbilang terbesar di bumi. Nah apa saja spesies reptil terbesar di dunia?
Dalam sejarahnya, kehidupan reptil pertama kali muncul pada zaman Paleozaikum, tepatnya pada periode kelima, yaitu periode karbon (carboniferous). Reptil pertama di muka bumi adalah Hylonomus lyelli, merupakan hasil evolusi dari amfibia Sauropsida.
Reptil sendiri berevolusi pada iklim periode Trias yang panas, kering, dan berevolusi menjadi makhluk besar atau dinosaurus pertama di bumi (sekitar 230 juta tahun yang lalu). Namun, makhluk hidup besar tercipta dari evolusi dinosaurus dan juga reptil. Membentuk berbagai spesies modern di bumi termasuk mamalia besar, sesuai dengan garis evolusinya.
Nyatanya, kini spesies reptil masih bisa ditemukan meski beberapa diantaranya yang terancam punah. Spesies reptil, masih banyak yang menyerupai dinosaurus dan masih terbilang jumbo, meski tidak seukuran nenek moyangnya.
Di berbagai belahan dunia, masih bisa dijumpai spesies reptil yang terbilang terbesar di bumi. Berikut adalah 5 spesies diantaranya:
1. Saltwater Crocodile (Crocodilians)
Saltwater Crocodile atau buaya air asin, menjadi reptil terbesar pertama di bumi. Hewan ini tumbuh dengan panjang lebih dari 6 meter (20 kaki) dengan gigi raksasa dan rahang yang sangat kuat. Di mana hal tersebut diklaim dapat mengoyak dan menghancurkan tengkorak kerbau atau banteng.
Populasi buaya ini hidup dan berkembang biak di wilayah Australia dan Asia Tenggara. Bahkan, buaya jenis ini juga bisa hidup di laut seperti juga pernah ditemukan di laut Jepang.
Buaya air asin, diperkirakan sudah ada atau lebih tua dari dinosaurus, sehingga buaya air asin mampu memberi informasi sekilas mengenai nenek moyang hewan raksasa yang pernah hidup di zaman prasejarah.
2. Leatherback Sea Turtle
Leatherback Sea Turtle adalah jenis Penyu raksasa yang panjangnya lebih dari 2 meter (7 kaki) dengan rentang sirip hampir 3 meter (8 kaki). Banyaknya jaringan lemak membuat jenis penyu ini hangat ketika menyelam di lautan hingga kedalaman 1.200 meter (4000 kaki) dengan makanan utama jenis ubur-ubur.
Sayangnya, hewan tersebut sering kali mengkonsumsi tas plastik yang kemungkinan dibuang sembarang oleh manusia di perairan. Akibatnya, banyak dari jenis penyu ini yang meninggal lantaran menelan tas plastik tersebut.
3. Reticulated Python
Reticulated Python adalah jenis ular python besar sekaligus hewan melata yang mampu berenang dengan lincah di perairan. Bahkan, ular python ini mampu menempuh perjalanan laut dari kepulauan Indo – Australia. Reticulated Python merupakan hewan aggressive constrictors yang bisa melemaskan mangsanya dengan cara melilit tubuh, kemudian menelannya secara utuh.
Hewan ini tercatat memiliki panjang lebih dari 6,95 meter (22,8 kaki), menjadikannya sedikit lebih panjang dari buaya air asin.
4. Komodo Dragon
Selanjutnya, spesies reptil terbesar di dunia adalah hewan yang dijuluki sebagai the king of lizard atau Komodo. Hewan yang mirip dengan buaya ini juga disebut sebagai hewan pemburu mematikan yang memiliki panjang hingga 3 meter (10 kaki), ekor yang kuat, dan racun yang mematikan.
Diketahui, hewan ini biasanya berburu di sore hari, menyergap mangsanya dengan menggunakan cakarnya yang tajam dan kuat dan air liurnya yang mengandung bakteri virulent strains, di mana jika terkena satug gigitan saja akan mengakibatkan infeksi yang fatal
Istilah Dragon, tampaknya tepat untuk nama komodo dengan ukuran besar serta tampak seperti monster ganas yang siap menerkam mangsanya.
5. Tuatara
Tuarata merupakan jenis iguana, meski tidak memiliki ukuran besar, namun hewan ini merupakan kerabat terdekat dari reptil dan ular yang pernah hidup di era Mesozoic, sekira 250 juta tahun lalu. Tuatara memiliki kaki dan struktur otak yang sangat mirip dengan hewan amfibi.
Tuarata diketahui memiliki tiga kelopak mata di setiap matanya serta mata ketiga yang disebut parietal eye. Kemungkinan mata ketiga ini berfungsi untuk mendeteksi siklus siang dan malam. Selain itu, tulang punggung hewan ini menyerupai ikan, sedangkan rusuknya seperti yang dimiliki pada burung. Tuatara diketahui memiliki populasi di pulau lepas pantai, wilayah Selandia Baru.
Beberapa spesies di atas memiliki bobot dan ukuran tubuh masif sehingga menjadikan mereka tergolong reptil terbesar di dunia pada era modern. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan tentang fauna, ya!