PARBOABOA, Jakarta – Tim penyidik Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bakal menggelar rekonstruksi tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, hari ini, Rabu (19/10).
Namun begitu, rekonstruksi tersebut tidak di gelar di stadion Kanjuruhan, melainkan di Lapangan Mapolda Jawa Timur, Surabaya.
"Iya, bukan (lapangan depan). Lapangan sepak bola (Mapolda Jatim)," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (18/10).
Selain itu, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Nurul Azizah juga membenarkan bahwa rekonstruksi tersebut bakal dilakukan di Lapangan Markas Polda Jatim pada hari ini.
Untuk diketahui, tragedi Kanjuruhan telah menewaskan 133 orang penonton dan 500 orang lebih luka-luka. Tragedi tersebut terjadi setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober lalu.
Dalam kasus tersebut polisi setidaknya telah menetapkan enam orang sebagai tersangka. Keenamnya terdiri dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), panitia penyelenggara, serta anggota kepolisian.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebutkan bahwa penembakan gas air mata memicu kericuhan di Kanjuruhan. Gas air mata tersebut lantas membuat supporter Arema panik dan berdesakan ke luar stadion.
Di samping itu, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan mengungkapkan, penembakan gas air mata diperintahkan oleh Danki Brimob dan Kasat Shabara.
"Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh jajaran Polres Malang, diperoleh penjelasan bahwa terdapat perintah dari Danki dan Kasat Sabhara yang memberikan perintah, serta terdapat diskresi anggota untuk memecah suporter," dilansir dari dokumen hasil temuan TGIPF Tragedi Stadion Kanjuruhan.