PARBOABOA, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar sensus di sektor pertanian kembali dilakukan.
Diketahui, pelaksanaan sensus di sektor pertanian ini terakhir dilakukan pada 10 tahun yang lalu oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Dilansir dari setkab.go.id, Presiden Jokowi menilai bahwa sensus ini penting dilakukan guna memiliki data yang akurat agar dapat menetapkan kebijakan yang tepat di sektor pertanian.
Menurutnya, memiliki kebijakan yang tepat merupakan hal yang sangat penting karena menyangkut hajat masyarakat di sektor pertanian.
Pernyataan ini Jokowi sampaikan dalam Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta.
“Kenapa sensus pertanian ini dilakukan? Sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak, sehingga butuh akurasi kebijakan dan akurasi kebijakan itu butuh akurasi data,” kata Presiden Jokowi dalam pernyataannya, Senin, 15 Mei 2023.
“Kalau sudah kita putuskan pupuk subsidi, katakanlah sembilan juta ton, itu kan dari data memutuskan itu. Tapi di lapangan banyak yang petani berteriak, ‘Pak, pupuk enggak ada.’ Mungkin suplainya kurang, mungkin distribusinya yang enggak betul. Tapi kalau datanya akurat, gampang sekali,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Negara kembali menekankan untuk pihak terkait melakukan pembaruan guna menghasilkan data terkini.
Pasalnya, kata dia, sektor pertanian memiliki peran yang sangat strategis bagi perekonomian Indonesia.
Selain itu, pertanian juga merupakan sektor yang sangat rawan terhadap ancaman krisis pangan di tingkat global. Di mana, lanjutnya, ada 345 juta orang di dunia yang kini terancam kekurangan pangan akibat peperangan dan juga perubahan iklim.
“Sensus pertanian ini menyangkut pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Semuanya akan dilakukan sensus di situ, karena kita tahu sektor ini memiliki peran yang sangat strategis. Data yang ada di saya, (sektor pertanian) menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita, besar sekali,” tuturnya.
“Sektor ini memegang peran yang sangat penting ke depan, peran yang sangat strategis ke depan. Dan, ini juga menyediakan lapangan kerja, 40 juta orang hidup di sektor ini, ini sudah 29 persen dari total angkatan kerja, banyak sekali,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi lalu meminta agar sensus di sektor pertanian ini dilaksanakan mulai Kamis, 1 Juni hingga Minggu, 30 Juli 2023.
“Saya minta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian menyukseskan sensus ini. Ini nanti dilaksanakan dari 1 juni sampai 30 Juli, artinya dua bulan selesai dan setelah itu kita mendapatkan sebuah data yang akurat dan berkualitas,” pungkasnya.
Editor: Maesa