PARBOABOA, Labusel - Tim Polres Labuhanbatu terus mendalami kasus pencabulan yang dilakukan oleh kepala sekolah tingkat Aliyah di salah satu pondok pesantren yang berada di wilayah Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara (Sumut), terhadap santri prianya.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Rusdi Marzuki mengatakan, saat ini korbannya memang hanya 3 orang. Namun, bisa saja bertambah, maka dari itu petugas akan terus mendalami kasus ini.
“Saat ini masih 3 orang korbannya, kemungkinan akan bertambah, makanya kita akan terus mendalami kasus ini,” ujar Rusdi, Minggu (13/2/2022).
Dugaan sementara, pencabulan tersebut terjadi 2 bulan yang lalu. Namun, laporan yang diterima petugas baru bulan Januari 2022 kemarin. Kasus ini terungkap saat salah satu korbannya berinisial BPH (14) mengadukan perbuatan tersangka ke orang tuanya. Selanjutnya, orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Labuhanbatu.
"Terungkapnya kasus pencabulan ini, kata Rusdi, bermula dari salah satu korbannya berinisial BPH (14) mengadukan perbuatan tersangka ke orang tuanya. Mendapat laporan tersebut, orang tua korban langsung membuat laporan ke Polres Labuhanbatu,’’ ujar Rusdi.
Diberitakan sebelumnya, Petugas Polres Labuhan Batu tangkap kepala sekolah tingkat Aliyah di salah satu pondok pesantren di Labuhan Batu Selatan (Labusel), Sumatera Utara usai diduga melecehkan 3 santrinya.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki menyebut, tersangka berinisial AAD (53) warga Desa Hajoran, Sei Kanan, Labusel itu diamankan dari kediaman keluarganya di Labusel pada Kamis (10/2/2022) malam.
"Ya tadi malam (Kamis 10/2/2022) yang bersangkutan telah kita amankan dari kediaman keluarganya di Labusel," kata Rusdi, Jumat (11/2/2022).
Editor: -