PARBOABOA - Berawal dari China, skema penipuan online berkedok cinta yang disebut "pig butchering" dilaporkan meluas.
Menurut Organisasi Anti-Penipuan Global, sebuah kelompok advokasi yang dipimpin sukarelawan, melansir SCMP, Jumat, 1 Oktober 2021, korban utama di luar Tiongkok adalah warga negara Tiongkok atau etnis Tionghoa yang tinggal di Asia Tenggara.
Namun demikian, lebih dari sepertiga orang yang tertipu di Amerika Utara dan seluruh Asia bukanlah keturunan Tionghoa, menunjukkan bagaimana target demografi berkembang pesat.
Penipuan ini melibatkan pelaku membangun hubungan, sering kali romantis tapi tidak selalu, dengan korban selama berbulan-bulan.
Apa Itu Pig Butchering Scam?
Sebagaimana yang telah disinggung di atas, arti kata ‘pig butchering’ adalah ‘penyembelihan babi’. Dalam kasus penipuan investasi kripto, korban dikiaskan sebagai babi yang digemukkan terlebih dahulu, sebelum dikuras habis asetnya.
Maksud dari penggemukan di sini adalah investor biasanya dibuat merasa sudah mendapatkan keuntungan yang besar dari uang yang dinvestasikan dalam bentuk aset cryptocurrency. Akan tetapi, pada akhirnya, aset milik investor akan dikuras habis oleh penipu.
FBI menyebut pig butchering scam sebagai penipuan dengan teknik rekayasa sosial dengan memanipulasi psikologis korban yang relatif baru.
Mirip Tinder Swindler
Familiar dengan modus operandi semacam itu? Jika Anda pernah menonton serial dokumenter "Tinder Swindler" di Netflix, skema Pig Butchering ini tentu tidak asing. Skema penipuan Pig Butchering agak mirip dengan serial yang diangkat dari kisah nyata itu.
Dokumenter “Tinder Swindler” menceritakan seorang laki-laki “kaya” yang menipu puluhan wanita di belahan dunia lewat aplikasi Tinder.
Aksi jahatnya dimulai dengan membangun hubungan cinta dan persahabatan yang palsu. Scammers (penipu) membangun kesan pertama sebagai pebisnis atau orang yang kaya raya, seolah memiliki uang yang tidak berseri.
Di laman profil Tinder, penipu juga banyak mengunggah beragam foto-foto yang menarik nan memikat.
Misalnya, naik jet pribadi, memakai jas dan pakaian mahal, berpesta pora, punya sejumlah mobil mahal, dan sebagainya.
Jadi, ketika korban mengecek laman profil tersebut, mereka akan dibuat terkagum-kagum dengan seluruh kekayaan yang dimiliki.
Saat diajak bertemu langsung pun, penipu ulung itu menunjukkan citra dirinya yang sesuai dengan foto yang diunggah.
Cara Mengindari Pig Butchering Scam
Pig butchering scam seringkali menimbulkan kerugian finansial yang besar bagi korban. Berikut sejumlah tips untuk menghindari online scam pig butchering:
- Jangan unggah informasi pribadi Anda di media sosial. Pasalnya, penipu bisa menggunakan informasi tersebut untuk memahami Anda.
- Riset kembali nama dan foto profil dari orang-orang yang mencoba menjalin hubungan lewat media sosial.
- Ajukan banyak pertanyaan kepada orang yang mengajak Anda untuk berkenalan lewat media sosial.
- Waspada terhadap orang yang terlalu cepat merencanakan pertemuan setelah berkenalan.
- Waspada bila ada orang yang memonta fptp/informasi keuangan Anda.
- Hati-hati dengan orang yang berjanji untuk bertemu langsung, namun rencana tersebut selalu gagal.
- Jangan sekali-kali mengirimkan uang pada orang yang hanya berkomunikasi lewat aplikasi perpesanan, media sosial atau telepon.
Demikianlah informasi mengenai ap aitu Pig Butchering dan tips mengindari online scamming tersebut.