PARBOABOA, Jakarta – PT Pertamina Patra Niaga mencatat sebanyak 2,8 juta kendaraan atau 8,8 persen dari populasi kendaraan di tanah air yang telah terdaftar di aplikasi MyPertamina sampai saat ini. Namun, ada sebanyak 986.644 kendaraan yang mendaftar aplikasi tersebut yang ditolak.
VP Sales Support PT Pertamina Patra Niaga, Zibali Hisbul menyebutkan, jumlah tersebut merupakan 34 persen dari total pendaftar MyPertamina.
"Di mana dari yang mendaftar ini 65 persen diterima, dalam artian dapat QR Code, sementara ada juga yang belum diterima (34 persen)," ujarnya dalam webinar virtual yang dikutip Jumat (14/10).
Selain itu, Zibali mengatakan bahwa ada sebanyak 11 ribu kendaraan atau 1 persen dari total pendaftar yang masih dalam progress verifikasi. Adapun detail pendaftar, yakni sebanyak 2.031.197 kendaraan adalah pengguna Pertalite dab 841.724 kendaraan pengguna biosolar.
Zibali pun menjelaskan, beberapa faktor yang menyebabkan verifikasi ditolak lantaran ada sejumlah kendala dari para pendaftar, seperti foto STNK tidak terbaca atau buram, foto KTP tidak terbaca atau buram, jumlah roda pada kendaraan tidak dapat dihitung, serta foto nomor kendaraan tidak sesuai.
"Nah ini merupakan tantangan dan ini harus sinergi seluruh stakeholder. Kita juga melakukan percepatan atau akselerasi integrasi data dengan Korlantas dan Jasa Raharja," pungkasnya.
Terpisah, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa masyarakat yang datanya tidak lolos verifikasi aplikasi bisa melakukan perbaikan data dan verifikasi ulang.
"Pendaftar akan mendapat notifikasi by email dan bisa memperbaiki data. Selanjutnya akan diverifikasi ulang," jelasnya, dilansir dari CNNIndonesia, Jumat (14/10).
Editor: -