PARBOABOA, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa pasien pertama cacar monyet atau monkeypox di Indonesia sudah sembuh. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, hasil PCR pasien laki-laki berusia 27 tahun asal DKI Jakarta itu sudah negatif cacar monyet.
"Pasien yang positif (cacar monyet) sudah sembuh dan sudah negatif," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu saat dikonfirmasi, Senin (29/8).
Selain itu, Maxi juga melaporkan, sebanyak 38 suspek cacar monyet di RI secara keseluruhan sudah dinyatakan negatif atau discarded sejak Minggu (28/8). Mereka diketahui berasal dari sembilan provinsi di Indonesia, di antaranya DKI, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Maxi mengingatkan warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia juga meminta warga yang mengalami gejala cacar monyet segera melapor dan memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat agar dapat mendapatkan diagnosis serta penanganan lebih lanjut.
Ia mengungkapkan lima gejala yang paling banyak ditemukan dari pasien cacar monyet adalah demam atau panas, kelainan pada kulit, bintik-bintik merah, vesikel berisi cairan atau nanah, dan yang paling khas pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan.
Sebelumnya, pasien pertama cacar monyet ini telah dinyatakan terinfeksi virus cacar monyet sejak 20 Agustus 2022. Virus ini diduga menularinya setelah melakukan perjalanan ke Eropa Barat.
Awalnya, pria tersebut mengalami gejala awal seperti demam dan pembengkakan kelenjar getah bening pada 14 Agustus 2022 atau 6 hari setelah dirinya tiba di Indonesia.
Kemudian lesi atau ruam pada bagian wajah mulai ditemukan pada 16 Agustus 2022. Ruam tersebut lalu menyebar ke daerah telapak tangan, kaki, dan beberapa di area alat genital.