PARBOABOA - Perusahaan teknologi, Meta Inc telah merilis layanan centang biru berbayar untuk pengguna Facebook dan Instagram di Amerika Serikat (AS).
Layanan centang biru berbayar itu dinamakan Meta Verrified. Fitur centang biru berbayar ini akan meningkatkan keaslian dan keamanan di seluruh layanan Meta.
Perlu diingat, kamu yang ingin mencoba fitur ini harus berusia 18 tahun dan punya KTP.
Biaya berlangganannya adalah UDS 11,99 perbulan jika dibayarkan lewat web, atau USD 14,99 perbulan jika bertransaksi lewat App Store dan Play Store, demikian dikutip dari Reuters, Senin (20/3/2023).
"Selamat pagi! Pengumuman produk baru: pekan ini kami memulai menguji Meta Verified - layanan berlangganan yang bisa memverifikasi akun Anda seperti KTP resmi, dapat lencana biru, mendapatkan perlindungan ekstra dari peniruan yang mengklaim sebagai Anda, dan dapat akses langsung ke ke dukungan pelanggan," kata Mark Zuckerberg, CEO Meta dalam Insta Story-nya, Minggu (19/2).
Dilansir dari Techcrunch, pengguna harus menyelesaikan proses verifikasi dan memberikan kartu identitas resmi yang dikeluarkan oleh otoritas pemerintah untuk mengkonfirmasi identitas pengguna sebelum disetujui untuk berlangganan Meta Verified.
Pengguna juga diwajibkan untuk mengaktifkan otentifikasi 2 faktor baik di Facebook maupun di Instagram.
Setelah berlangganan, pelanggan centang biru Meta tidak dapat mengubah nama profil, foto, nama pengguna, atau tanggal lahir mereka kecual mereka bersedia menyelesaikan proses verifikasi lagi.
Pengguna juga akan diberikan 100 bintang secara gratis untuk "menyawer" konten kreator lain.
Layanan berlangganan centang biru Meta hadir dengan stiker eksklusif di Facebook dan Instagram Stories, serta Reels.
Layanan berbayar ini sebelumnya sudah diuji oleh Meta pada Februari lalu. Mereka membuka layanan berbayar ini mengikuti jejak sejumlah media sosial lain.
Selain Twitter, ada juga Snapchat dan Telegram. Tujuannya adalah untuk mencari sumber pemasukan baru di luar ikla
Dikutip Reuters, setelah pembelian senilai US$44 miliar oleh Musk tahun lalu, Twitter telah meluncurkan layanan langganan Twitter Blue yang memungkinkan orang membayar tanda centang biru yang sebelumnya terbatas pada akun terverifikasi politisi, jurnalis, dan tokoh publik lainnya.
Peluncuran awal Twitter Blue pada November lalu telah menyebabkan lonjakan pengguna yang meniru selebriti dan merek di platform tersebut, mendorong perusahaan untuk menghentikan layanan dan memperkenalkannya kembali dengan tanda centang berbeda untuk individu, perusahaan, dan pemerintah.
Sebelumnya, CEO Meta Mark Zuckerberg mengungkapkan lewat centang biru berbayar itu pengguna akan mendapatkan sejumlah keuntungan seperti peningkatan visibilitas, perlindungan terhadap peniruan identitas, dukungan pelanggan prioritas.
Editor: Juni Sinaga