PARBOABOA - Dalam dunia psikologi, kamu akan dikenalkan dengan teori belajar yang selalu menjadi topik perbincangan.
Teori belajar sendiri didefinisikan sebagai metode yang menggambarkan bagaimana seseorang melakukan proses belajar.
Belajar merupakan suatu proses atau usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil.
Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan, tetapi bagaimana cara melibatkan individu secara aktif serta merevisi hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalaman yang bermanfaat bagi pribadinya.
Nah, berbicara mengenai teori belajar, ada beberapa teori belajar yang wajib kamu ketahui. Simak ulasan berikut!
Mengenal Teori Belajar
Pada dasarnya, teori belajar memiliki keberagaman jenis. Namun seiring berjalannya waktu, teori yang sering digunakan oleh para guru atau pendidik ada empat, yaitu teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif, teori belajar konstruktivistik, dan teori belajar humanistik.
1. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik berisi tentang perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman belajar.
Penguatan positif akan diberi pada tingkah laku yang sesuai dengan diharapkan. Sebaliknya, tingkah laku yang tidak sesuai atau kurang cocok akan memperoleh penilaian atau penghargaan negatif.
Penilaian pada teori ini akan didasarkan pada tingkah laku yang terlihat. Guru tidak bisa memberi banyak penjelasan, tetapi akan memberi petunjuk singkat yang diikuti dengan pemberian contoh, lewat simulasi atau dari guru itu sendiri.
Dalam perkembangannya, teori ini menjadi aliran psikologi belajar yang memiliki pengaruh terhadap peningkatan teori belajar dan praktik dalam dunia pendidikan dan pembelajaran.
2. Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitif menggambarkan belajar sebagai aktivitas internal yang terdiri dari beberapa proses, seperti pemahaman, mengolah informasi, mengingat, penyelesaian masalah, analisis, prediksi, serta perasaan.
Proses belajar pada teori ini berjalan secara bersambung hingga lengkap. Dalam teori ini pula, belajar bukan berdasarkan hasil, melainkan seberapa sukses siswa dapat mengorganisasi pengalaman belajar yang didapat.
Dalam teori kognitif, guru bukan sumber evaluasi penting, serta kepatuhan siswa tidak akan dituntut.
Namun, bagaimana bentuk refleksi yang dikerjakan oleh siswa tentang apa yang telah diperintahkan oleh guru.
3. Teori Belajar Humanistik
Teori belajar humanistik merupakan perkembangan dari teori belajar behavioral, dimana jenis teori ini memandang bahwa proses belajar akan dikatakan sukses, jika siswa sudah bisa memahami diri dan lingkungannya.
Secara umum, teori belajar humanistik adalah metode pembelajaran yang fokus kepada siswa yang ingin mengembangkan potensinya.
Guru bertindak menjadi fasilitator guna memberi motivasi dan kesadaran tentang arti kehidupan pada siswa.
Selain itu, aktor penting dalam teori ini ialah siswa-siswa yang bisa memaknai sebuah proses belajar dengan sendirinya.
4. Teori Belajar Konstruktivisme
Teori belajar yang keterakhir adalah konstruktivistik. Hal yang di bahas di dalam teori ini adalah bagaimana proses terbentuknya pengetahuan manusia.
Teori konstruktivistik ini mendefinisikan pembentukan pengetahuan yang terjadi pada manusia berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dilewatinya.
Dalam teori ini, siswa diajak untuk mendalami pengetahuan secara bebas sekaligus bisa memaknainya sesuai pengalaman.
Teori belajar konstruktivistik tidak memandang pengetahuan, seperti seperangkat bukti, ide, atau aturan yang telah siap diambil dan diingat begitu saja, melainkan juga harus direkonstruksi oleh manusia serta diberikan arti yang didapatkan melalui pengalaman nyata.
Itulah beberapa jenis teori belajar yang wajib kamu ketahui. Semoga informasi di atas semakin membantu kamu dalam memahami teori-teori belajar yang ada, ya.