PARBOABOA, Jakarta – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan penyerangan terhadap warga sipil di Papua.
Kali ini, mereka menyerang para pekerja tambang emas tradisional di kawasan Kali Ik, Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Senin, (16/10/2023) pukul 14.30 WIB.
Berdasarkan laporan yang diterima dari para pekerja tambang yang berhasil melarikan diri, KKB melakukan penyerangan menggunakan senjata api (senpi).
Akibatnya, diperkirakan 5 orang pekerja tambang tewas di tempat tersebut.
Menurut Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, KKB yang melakukan penyerangan itu berasal dari kelompok Nduga yang kerap menebar teror di wilayah Yahukimo, Pegunungan Bintang, dan daerah Nduga sendiri.
Di sisi lain, Mathius menyebut jika proses evakuasi para korban ini belum dapat dilakukan karena masih memiliki risiko yang sangat tinggi.
Terlebih lagi, tim berlari harus menempuh perjalanan selama 2 jam dari Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo ke lokasi kejadian menggunakan kendaraan, dengan ditambah berjalan kaki sekitar 1 km.
Adapun tujuan penyerangan kali ini adalah untuk merampas hasil tambang dan memasok makanan milik para pekerja.
Tindakan Tegas
Dalam kesempatan yang sama, Mathius menyatakan tidak akan menyebutkan adanya aksi kekerasan bersenjata di Tanah Papua.
Oleh karena itu, Mathius menginstalasi aparat setempat untuk menangani kasus KKB ini dengan tegas.
Sebagai upaya penanganan, kepolisian setempat juga menggandeng masyarakat untuk berkoordinasi guna menentukan langkah tegas apa yang akan diambil dengan syarat tidak menimbulkan lebih banyak korban jiwa.
Penganiayaan Dua Wanita
Sebelumnya, pada Rabu (10/11/2023), dua wanita bernama Ima Selepole (29) dan Aminera Kabak (25) menjadi korban penganiayaan oleh KKB di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Menurut Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard TH Tampubolon, keduanya dianiaya menggunakan senjata tajam karena menolak diajak berhubungan intim oleh pelaku.
Nasib nahas pun menimpa Aminera, dia tewas di lokasi kejadian dengan luka di bagian kemaluannya karena ditusuk menggunakan pisau.
Editor: Maesa