PARBOABOA, Jakarta - Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia Haris Pertama dikeroyok oleh sekelompok orang tak dikenal pada Senin (21/2), saat dirinya baru keluar dari mobil yang dikendarainya. Pengeroyokan ini terjadi di parkiran Restoran Garuda, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Diduga jika sebelumnya Haris telah diikuti oleh orang-orang tersebut sebelum sampai di lokasi. Haris juga menduga jika pelaku ini merupakan orang suruhan, karena insiden yang dialaminya ini sudah terencana, dimana pelaku telah mempersiapkan diri dengan menutupi wajah mereka menggunakan helm dan membawa batu untuk memukulnya. Para pelaku yang berjumlah sekitar 3-5 orang tersebut juga mengeluarkan ancaman akan membunuhnya.
Beruntung pengeroyokan yang dialaminya ini tidak menyebabkan luka berat yang membahayakan nyawa, saat dibawa ke rumah sakit Haris masih sadar, meskipun dia mengalami luka dibagian kepala.
Setelah sempat mendapat perawatan, kejadian ini langsung dilaporkan oleh Haris ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/B/928/II/2020/SPKT/Polda Metro Jaya. Dia berharap agar keseluruhan pelaku dapat segera ditangkap.
"Saya meminta kepolisian menangkap pelaku terhadap diri saya karena ada bahasa bunuh dan mati, saya yakin saya tidak pernah punya masalah dengan orang-orang tersebut. Saya yakin ada dalang di belakang permasalahan ini. Saya yakin orang-orang ini hanya dipergunakan oleh seseorang untuk menghabisi saya," kata Haris di Polda Metro Jaya.
Seperti diketahui Haris Pertama merupakan pelapor atas kasus SARA yang menjerat Ferdinand Hutahaean atas cuitannya di media sosial mengenai Allahmu Lemah. Namun Haris tidak mau berspekulasi berlebihan mengenai keterkaitan kasus tersebut dengan pengeroyokan yang dialaminya ini. Haris hanya meminta agar para pelaku segera ditangkap dan dalang peristiwa ini segera terungkap.
"Tapi saya tidak mau spekulasi, tinggal polisi menangkap pelaku dan kita akan sama-sama tahu siapa di belakang pelaku tersebut yang memerintahkan untuk menghabisi nyawa saya," tutupnya.
Menurut kamu, apakah pengeroyokan ini dengan pelaporan Ferdinand Hutahaean berhubungan? Kita tunggu saja jawabannya dari hasil penyelidikan polisi kedepannya.