PARBOABOA, Kepulauan Riau - Setelah nelayan tradisional di Kepulauan Riau melaporkan adanya kapal China di Laut Natuna pada Senin (13/9), TNI AL langsung mengarahkan kapal KRI untuk memantau kapal-kapal yang beroperasi di Natuna.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) 1 Laskda TNI Arsyad Abdullah menegaskan kondisi di laut Natuna aman dan terkendali dan meminta agar nelayan tidak merasa takut dengan keberadaan kapal asing.
Perairan Natuna yang dekat dengan Laut China Selatan menyebabkan China berusaha mengkalin Natuna sebagai bagian dari Laut China. Namun TNI Al secara tegas menyatakan akan menjaga Natuna untuk kepentingan Nasional.
"Sikap TNI AL di Laut Natuna Utara sangat tegas melindungi kepentingan nasional di wilayah yurisdiksi Indonesia sesuai ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi. Sehingga, tak ada toleransi berbagai bentuk pelanggaran di Laut Natuna Utara," ujar Arsyad dalam keterangannya, Jumat (17/9/2021).
Dia juga menegaskan bahwa TNI AL mengirim armada yang berjaga di perairan Natuna Utara 1×24 jam. Itu dilakukan untuk memberi rasa aman pada nelayan. Pengerahan itu diharapkan dapat memantau kapal-kapal yang kemungkinan memasuki perairan yurisdiksi Indonesia.
"Selain KRI, Operasi di Laut Natuna Utara juga melibatkan pesawat udara TNI AL, untuk melakukan patroli udara maritim secara rutin di wilayah tersebut, seperti yang kita lakukan hari ini," kata Laksda Arsyad dalam keterangannya, Jumat (17/9/2021).
Dia mengatakan selama patroli udara tadi tidak dijumpai kapal perang negara asing maupun kapal ikan asing di Natuna.
"Dari hasil patroli udara hari ini, saya meyakinkan bahwa unsur TNI AL dalam hal ini 3 KRI berada di Laut Natuna utara untuk menjaga keamanan laut dan memberikan rasa aman bagi para pengguna laut khususnya nelayan kita," imbuhnya