PARBOABOA, Jakarta- Kondisi perekonomian pasca pandemi Covid-19, terus mengalami perubahan. Penyebabnya normalisasi pasca pandemi dan konflik geopolitik. Akibatnya permasalahan ekonomi global menjadi semakin kompleks. Hal ini disampaikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani secara virtual, Kamis (02/02/2023).
“Persoalan dunia tidak hanya berhenti di pandemi, begitu pandemi bisa kita tangani dan pemulihan terjadi, terjadi komplikasi yang baru,” kata Sri Mulyani.
Menkeu mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi ancaman luar biasa bagi negara-negara di seluruh dunia. Kebijakan pembatasan interaksi diambil untuk mencegah sebaran virus tersebut memberikan dampak signifikan bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
“Tampaknya pandemi itu kelihatannya masalah kesehatan saja tapi dimensinya itu menjadi luar biasa rumit,” imbuh Menkeu.
Pemerintah Indonesia dalam 3 tahun terakhir, dikatakan Menkeu telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk untuk membantu dan menjaga stabilitas sosial dan memulihkan kondisi ekonomi domestik.
Namun proses pemulihan yang belum selesai, sudah disambut dengan persoalan baru akibat normalisasi ekonomi pasca pandemi. Yakni meningkatkanya konsumsi tidak disertai dengan kesediaan barang dan jasa. Sehingga berdampak pada terjadi inflasi.
"Komplikasi yang pertama adalah waktu terjadi normalisasi kegiatan. Waktu masyarakat mulai melakukan kegiatan, masyarakat ternyata belum siap untuk normalisasi sehingga waktu masyarakat berlomba melakukan konsumsi, barang dan jasanya belum siap maka harga naik," ungkapnya.
Kenaikan harga dan inflasi yang terjadi direspons otoritas moneter bank sentral dengan memberlakukan kebijakan menaikan suku bunga secara agresif. Seperti yang dilakukan negara Eropa dan Amerika Serikat akibatnya terjadi pelemahan ekonomi.
"Begitu inflasi terjadi, maka otoritas moneter bank sentral merespons ini, fenomenanya harus dikendalikan, di negara Amerika, Eropa dilakukan kenaikan suku bunga secara drastis dan cepat dan kenaikan suku bunga dengan likuiditas yang diketatkan membuat ekonominya melemah lagi,” kata Menkeu.
Selanjutnya, permasalahan lain yang turut mempengaruhi ekonomi dunia adalah akibat perang Rusia-Ukraina. Dimana dua negara ini merupakan produsen bahan pokok dunia, akibatnya terjadi gangguan rantai pasok dan kesediaan produk. Sehingga permintaan dari negara-negara lain meningkat.
"Itu baru satu masalah, muncul masalah baru. Presiden Putin menyerang Ukraina, muncul ketegangan global, perangnya di Ukraina jauh banget, namun dampaknya ke seluruh dunia karena begitu perang itu terjadi maka muncul reaksi suatu perang mendisrupsi produksi," jelasnya.
Menkeu mengatakan, saat ini tantangan ketahanan ekonomi nasional dan lokal sangat diperlukan karena guncangan ekonomi tidak hanya berasal dari pandemi lagi.