Perusahaan telekomunikasi Indosat dan Tri Indonesia akhirnya mengantongi izin penggabungan perusahaan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Nama baru perusahaan adalah Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
"Penggabungan disebut Indosat Ooredoo Hutchison atau kita singkat IOH, ini yang kami dapatkan dari proposal oleh kedua perusahaan tersebut," kata Dirjen SDPPI, Ismail, Senin (8/11/2021).
Dia mengatakan Menteri Kominfo, Johnny Plate menerima surat penggabungan kedua perusahaan pada 20 September 2021 lalu. Selanjutnya dibuat tim untuk mengevaluasi rencana merger tersebut
Ismail juga mengatakan, terkait permohonan merger tersebut, Kominfo telah meminta ISAT dan Hutchison untuk dilakukan proses evakuasi oleh tim evaluasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
“Hal ini tentunya dengan tetap memperhatikan prinsip perlindungan konsumen, melindungi iklim persaingan usaha yang sehat dan tidak melakukan praktek usaha yang diskriminatif,” ujar Ismail dalam press conference secara virtual, Senin (8/11).
Syarat yang diminta Kominfo kepada Indosat Ooredoo Hutchison adalah mengembalikan frekuensi yang dimiliki keduanya kepada negara sebesar 10 MHz di pita frekuensi 2.1 GHz. Kedua operator akan diminta waktu paling lambat satu tahun, sejak izin frekuensi pengembalian disetujui.
Syarat lainnya yaitu tidak mengurangi kewajiban dari dua perusahaan tersebut. Termasuk memenuhi hak-hak karyawan dan menjaga SDM Indonesia.
"Tidak mengurangi segala kewajiban Indosat dan Tri Indosat memenuhi hak-hak karyawan," kata Ismail
Kominfo mengatakan Indosat Ooredoo Hutchison wajib mengembalikan sebagian pita frkeuensi kepada negara sebesar 5 MHz (2x5 Mhz = 10 Mhz) di pita frekuensi 2,1 GHz.
Dalam pengumuman resmi pada Kamis (16/9/2021) malam, perusahaan gabungan hasil perkawinan Indosat dan Tri ini selanjutnya akan bernama "Indosat Ooredoo Hutchison" (PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk).
Untuk pengguna Indosat Ooredoo, Director & COO Indosat Ooredoo, Vikram Sinha yang juga dinominasikan sebagai CEO Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan selama proses integrasi, pelanggan Indosat Ooredoo tidak akan terdampak apa pun.
Layanan yang ada saat ini akan tersedia seperti biasa, termasuk pilihan paket Indosat Ooredoo. Tri Indonesia juga mengatakan bahwa aksi korporasi ini belum akan mengubah produk dan layanan yang ada saat ini.
"(Paket dan layanan) tidak ada yang berubah sama sekali. Semua sama seperti saat ini," kata Danny Buldansyah, Deputy Presiden Direktur Tri Indonesia. Jika semua persetujuan berhasil didapatkan, penggabungan Indosat dan Tri diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2021.
Penggabungan Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia disebut akan menciptakan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan pendapatan tahunan mencapai 3 miliar dolar AS.
Indosat Ooredoo Hutchison akan dapat memanfaatkan pengalaman dan keahlian Ooredoo Group dan CK Hutchison dalam hal jaringan, teknologi, produk, serta layanan.