8 Kisah Nabi Yusuf dari Masa Kecil hingga Wafat, Lengkap dengan Hikmahnya

Kisah Nabi Yusuf AS (Foto: Parboaboa/Ratni)

PARBOABOA – Kisah Nabi Yusuf merupakan salah satu kisah yang paling terkenal dalam Al Quran. Bagaimana perjalanan hidup seorang nabi mulia, yang dimulai dari masa kecil hingga akhir hayatnya.

Dalam kisah Nabi Yusuf, kita akan menemukan betapa besarnya cobaan yang harus dihadapi oleh seorang hamba Allah SWT yang taat. Mulai dari dikhianati oleh saudaranya sendiri, dijual sebagai budak, dituduh melakukan perbuatan tercela, hingga dijebloskan ke dalam penjara. Namun, selama perjalanan hidupnya, Nabi Yusuf tetap teguh beriman dan selalu mengandalkan kekuatan Allah dalam menghadapi segala cobaan yang datang.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Nabi Yusuf AS adalah "seorang yang mulia, anak dari seorang yang mulia, cucu dari seorang yang mulia, cicit dari seorang yang mulia, yaitu Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim" (HR Bukhari & Ahmad).

Kemuliaan Nabi Yusuf AS tidak hanya karena nasabnya, tetapi juga karena sikapnya dalam menghadapi ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Beliau memiliki sifat-sifat terpuji seperti sabar, tabah, ikhlas, pemaaf, bijaksana, dan keteguhan iman.

Sifat-sifat terpuji ini tercermin dalam sejumlah kisah yang diceritakan dalam Al-Qur'an, terutama dalam Surah Yusuf. Menurut Tafsir Al-Munir Jilid 6 oleh Prof. Dr. Wahbah Zuhaili dan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir, beberapa kisah Nabi Yusuf singkat untuk anak SD, antara lain:

  • Ketika beliau ditolak dan dijebak oleh istri Potifar, beliau tetap sabar dan menjaga kesucian dirinya.
  • Ketika beliau dipenjara tanpa alasan yang jelas, beliau tetap bersabar dan mempercayai Allah SWT.
  • Ketika beliau diangkat menjadi penasihat raja Mesir, beliau menggunakan kebijaksanaannya untuk menyelamatkan rakyat dari bencana kelaparan.
  • Ketika beliau bertemu dengan saudara-saudaranya yang dulu pernah membelenggunya, beliau memaafkan mereka dan memperlihatkan kasih sayang sebagai saudara.

Dengan sifat-sifat terpuji yang dimilikinya, Nabi Yusuf AS adalah salah satu teladan yang patut diteladani oleh umat manusi, serta umat Islam dianjurkan melafazkan yang disebut dengan doa Nabi Yusuf.

Berikut Parboaboa akan menceritakan kisah Nabi Yusuf lengkap dari lahir hingga wafat. Tentu saja kisah ini cocok diceritakan kepada anak agar dapat memahami dengan lebih mudah dan mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya.

1. Kisah Nabi Yusuf Saat Masa Kecil

Kisah Nabi Yusuf Saat Masa Kecil (Foto: Parboaboa/Ratni)

Nabi Yusuf AS ialah putra Nabi Ya'kub dan Ribka, serta cucu dari Ishaq. Silsilah lengkapnya adalah Yusuf bin Yaʿqub bin Ishaq bin Ibrahim bin Azar bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh. Beliau memiliki dua belas orang saudara dan merupakan anak ke tujuh. Hanya Bunyamin yang merupakan saudara sekandungnya, tetapi ibu kandungnya wafat saat ia berusia 12 tahun.

Nabi Yusuf lahir ke dunia saat usia Nabi Yakub mencapai 91 tahun. Nabi Yusuf as merupakan anak kesayangan Nabi Yakub as dibandingkan dengan anak - anaknya yang lain, karena selain pintar Nabi Yusuf as juga dianugerahi 10 mukjizat oleh Allah SWT.

Saat masih kecil, ia pernah bermimpi melihat bintang, matahari, dan bulan yang bersujud kepadanya. Sehingga ia dilarang oleh ayahnya untuk menceritakan mimpi itu ke saudara - saudaranya karena takut akan menimbulkan perselisihan hubungan mereka. Menurut sang ayah, mimpi tersebut menunjukkan bahwa suatu hari nanti nabi Yusuf as akan menjadi orang besar dan diangkat menjadi Rasul Allah.

2. Kisah Nabi Yusuf AS Dibuang ke Dalam Sumur

Kisah Nabi Yusuf AS Dibuang ke Dalam Sumur (Foto: Parboaboa/Ratni)

Kisah Nabi Yusuf AS yang dibuang ke dalam sumur bermula dari kecemburuan yang dirasakan oleh saudara-saudaranya terhadapnya. Nabi Yusuf AS adalah anak bungsu dari Nabi Ya'qub AS, dan ia sangat disayangi oleh ayahnya. Hal ini membuat saudara-saudaranya iri dan cemburu terhadapnya.

Ketika Nabi Yusuf AS berusia sekitar 17 tahun, ayahnya memintanya untuk pergi mencari kabar tentang saudara-saudaranya yang sedang merantau di suatu tempat. Namun, ketika sampai di sana, saudara-saudaranya merencanakan untuk membunuhnya, namun akhirnya mereka memutuskan untuk membuangnya ke dalam sumur.

Kemudian, sekelompok orang yang sedang lewat di dekat sumur menemukan Nabi Yusuf AS di dalamnya dan menyelamatkannya. Mereka kemudian menjualnya sebagai budak ke Mesir kepada seorang penguasa yang bernama Aziz.

Meskipun Nabi Yusuf AS mengalami banyak cobaan dan ujian, ia selalu tawakal kepada Allah SWT dan tetap mengutamakan kesucian dan kejujuran dalam hidupnya. Berkat ketekunan dan kebijaksanaannya, Nabi Yusuf AS kemudian diangkat menjadi bendahara di Mesir dan mendapat kepercayaan penuh dari raja Mesir.

3. Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha (Foto: Parboaboa/Ratni)

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha diceritakan dalam Al-Quran pada Surah Yusuf ayat 12-35. Zulaikha adalah istri dari seorang menteri di istana Mesir, yang jatuh cinta pada ketampanan Nabi Yusuf AS dan berusaha untuk memikatnya. Namun, Nabi Yusuf AS menolaknya dan memilih untuk berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan moral yang tinggi.

Zulaikha merasa sakit hati karena ditolak dan berusaha untuk memfitnah Nabi Yusuf AS dengan menuduhnya mencoba memperkosanya. Akibatnya, Nabi Yusuf dijebloskan ke penjara. Namun, dengan izin Allah, Nabi Yusuf AS berhasil keluar dari penjara dan diangkat sebagai wakil raja Mesir setelah ia mampu menafsirkan mimpi yang menggambarkan kelaparan yang akan terjadi selama tujuh tahun di Mesir.

4. Kisah Nabi Yusuf AS Difitnah dan Dipenjara

Kisah Nabi Yusuf AS Difitnah dan Dipenjara (Foto: Parboaboa/Ratni)

Kisah Nabi Yusuf AS yang difitnah dan dipenjara dimulai ketika ia menjadi bendahara di istana Mesir. Salah satu istri pejabat di istana, yang sangat kagum dengan ketampanan dan kebijaksanaan Nabi Yusuf AS, mencoba untuk merayunya. Namun, Nabi Yusuf AS menolaknya dengan tegas karena ia merupakan orang yang taat dan bertakwa kepada Allah SWT.

Kemudian, istri pejabat tersebut merasa terhina dan marah sehingga ia berupaya memfitnah Nabi Yusuf AS dengan mengatakan bahwa ia mencoba memperkosa dirinya. Berita ini menyebar dengan cepat dan membuat banyak orang percaya bahwa Nabi Yusuf AS bersalah.

Akibat dari fitnah ini, Nabi Yusuf AS kemudian dipenjara. Namun, meskipun di penjara, Nabi Yusuf AS tetap taat dan beriman kepada Allah SWT. Ia terus berdoa dan memohon pertolongan dari Allah SWT. Kemudian, Allah SWT memberikan keajaiban dengan mengirimkan dua tahanan lain ke dalam sel tempat Nabi Yusuf AS dipenjara. Dalam waktu yang singkat, Nabi Yusuf AS dapat menunjukkan kebijaksanaannya dengan memberikan tafsir yang tepat atas mimpi mereka.

5. Kisah Nabi Yusuf AS Mampu Menafsirkan Mimpi

Kisah Nabi Yusuf AS Mampu Menafsirkan Mimpi (Foto: Parboaboa/Ratni)

Kisah Nabi Yusuf AS yang mampu menafsirkan mimpi dimulai ketika ia berada di Mesir setelah dijual oleh pedagang. Di sana, ia dijual kepada seorang pejabat istana Mesir dan diangkat menjadi pembantu di istana tersebut. Di sana, Nabi Yusuf AS menunjukkan kecerdasannya dan kebijaksanaannya dalam menyelesaikan masalah dan menjalankan tugas-tugasnya dengan baik.

Suatu hari, dua orang tahanan yang bekerja di istana bermimpi dan meminta Nabi Yusuf AS untuk menafsirkan mimpi mereka. Salah seorang dari mereka bermimpi bahwa ia memeras anggur dan meminumnya, sementara yang lain bermimpi bahwa ia membawa roti di atas kepala dan burung-burung memakannya. Nabi Yusuf AS kemudian menafsirkan bahwa mimpi tersebut menunjukkan bahwa yang pertama akan diampuni dan yang kedua akan dihukum mati.

Beberapa waktu kemudian, raja Mesir sendiri bermimpi dan merasa khawatir dengan makna mimpi tersebut. Raja kemudian meminta pembantunya untuk menafsirkan mimpinya, dan mereka tidak mampu melakukannya. Akhirnya, seseorang mengingatkan raja tentang kecerdasan Nabi Yusuf AS dan mereka memanggilnya untuk menafsirkan mimpi tersebut.

Nabi Yusuf AS kemudian menafsirkan bahwa mimpi raja tersebut menunjukkan bahwa akan terjadi tujuh tahun kelimpahan diikuti dengan tujuh tahun kelaparan yang parah. Nabi Yusuf AS juga memberikan saran kepada raja untuk menyimpan makanan pada tahun-tahun kelimpahan agar bisa digunakan pada tahun kelaparan yang akan datang.

Mimpi raja tersebut kemudian terjadi sesuai dengan penafsiran Nabi Yusuf AS, dan raja mengangkatnya menjadi bendahara kerajaan dan memberikan tanggung jawab untuk mengelola makanan selama periode kelimpahan dan kelaparan. Dengan begitu, Nabi Yusuf AS berhasil menunjukkan kecerdasannya dan kebijaksanaannya dalam menafsirkan mimpi dan membawa manfaat bagi orang banyak.

6. Kisah Nabi Yusuf AS Sebagai Wakil Raja Mesir

Kisah Nabi Yusuf AS Sebagai Wakil Raja Mesir (Foto: Parboaboa/Ratni)

Setelah Nabi Yusuf AS memiliki mukjizat yaitu berhasil menafsirkan mimpi, raja Mesir tentang kelimpahan dan kelaparan, raja Mesir mempercayakan Nabi Yusuf AS untuk mengelola makanan pada periode kelimpahan dan kelaparan tersebut. Dalam menjalankan tugasnya, Nabi Yusuf AS menunjukkan kecerdasan dan kebijaksanaannya dalam mengelola sumber daya, sehingga makanan tersedia cukup pada saat kelaparan dan rakyat tidak mengalami kelaparan yang parah.

Karena keberhasilannya dalam mengelola makanan selama periode kelimpahan dan kelaparan, raja Mesir kemudian menunjuk Nabi Yusuf AS sebagai wakil raja Mesir. Dalam posisi ini, Nabi Yusuf AS terus menunjukkan kebijaksanaan dan kecerdasannya dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai wakil raja.

Salah satu tugas terpenting yang diberikan kepada Nabi Yusuf AS sebagai wakil raja adalah menghadapi saudara-saudaranya yang datang dari Kanaan untuk meminta makanan selama masa kelaparan. Saudara-saudara Nabi Yusuf AS tidak menyadari bahwa orang yang mereka hadapi adalah saudara mereka sendiri, dan Nabi Yusuf AS pun tidak mengenali mereka karena ia sudah lama meninggalkan Kanaan.

Namun, Nabi Yusuf AS merencanakan sebuah ujian untuk saudara-saudaranya untuk melihat apakah mereka telah berubah dan meminta maaf atas perlakuan mereka yang dulu. Nabi Yusuf AS mengadakan ujian dengan menyembunyikan cawan perak di dalam tas mereka dan menuduh mereka mencuri cawan tersebut. Saudara-saudara Nabi Yusuf AS pun merasa tidak bersalah, namun setelah diperiksa, cawan tersebut ditemukan di dalam tas salah satu saudaranya.

Setelah menyadari bahwa saudara-saudaranya telah berubah dan merasa menyesal atas perlakuan mereka yang dulu, Nabi Yusuf AS memaafkan mereka dan memperkenalkan dirinya sebagai saudara mereka yang lama hilang. Saudara-saudara Nabi Yusuf AS pun menyesali perlakuan mereka yang dulu dan meminta maaf atas apa yang mereka lakukan.

7. Kisah Nabi Yusuf AS Bertemu Kembali dengan Ayahnya

Kisah Nabi Yusuf AS Bertemu Kembali dengan Ayahnya (Foto: Parboaboa/Ratni)

Nabi Yusuf AS dipertemukan kembali dengan ayahnya diawali oleh kedatangan saudaranya meminta persediaan makan. Nabi Yusuf pun terkejut karena bisa dipertemukan kembali dengan adik kesayangannya, Bunyamin.

Saudara-saudara Nabi Yusuf pulang ke rumah dan mengabari ayahnya bahwa Bunyamin tertahan di Mesir. Namun, Nabi Yakub justru mengatakan bahwa Nabi Yusuf masih hidup dan saudaranya diminta datang kembali untuk menemuinya.

Mereka pun menurutinya dan alangkah terkejutnya bahwa Nabi Yusuf telah menjadi pembesar yang sukses di Mesir. Nabi Yusuf meminta saudaranya membawa pulang gamisnya dan menggosok ke kedua mata ayahnya agar bisa melihat kembali.

Setelah Nabi Yakub sembuh, ia pun langsung berkunjung ke Mesir bersama istri dan kesebelas anaknya untuk melepas rindu kepada Nabi Yusuf. Akhirnya mereka dapat berkumbul kembali dan menikmati hari-hari bahagia bersama.

8. Kisah Cinta Nabi Yusuf AS dan Peristirahatan Terakhirnya

Nabi Yusuf dipertemukan kembali dengan Zulaikha saat hidupnya terpuruk dan jatuh miskin karena ditinggal pergi suaminya.

Kemudian, Nabi Yusuf yang merasa iba pun akhirnya menikahi Zulaikha dan keduanya dikaruniai dua orang anak. Kisah Nabi Yusuf, konon ia hidup selama sekitar 120 tahun.

Sebelum wafatnya, Allah menurunkan wahyu agar Nabu Yusuf menyerahkan cahaya dan hikmahnya kepada Babars bin Lewi bin Yakub. Dari situlah, Nabi Yusuf berpesan bahwa keturunan Lewi nanti akan datang seorang bernama Musa yang akan menjadi penolongnya.

Jenazah Nabi Yusuf sempat menjadi rebutan berbagai kelompok untuk dikebumikan di wilayahnya, tapi akhirnya jenazah sang Nabi dimakamkan di Palestina.

Hikmah Kisah Nabi Yusuf AS

Kisah Nabi Yusuf AS dalam Al-Qur'an menyimpan banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa hikmah yang dapat dipetik dari kisah Nabi Yusuf AS:

  1. Kepada Allah SWT kita harus berserah diri dalam segala hal. Dalam menghadapi cobaan hidup, kita harus selalu bersabar dan tawakal kepada Allah SWT, seperti Nabi Yusuf AS yang tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi berbagai ujian.
  2. Kesucian dan kejujuran merupakan ciri-ciri penting dalam diri seorang muslim. Nabi Yusuf AS menolak rayuan wanita majikannya karena ia memegang teguh nilai kesucian dan kejujuran.
  3. Allah SWT selalu menolong hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Meskipun Nabi Yusuf AS mengalami banyak cobaan dan ujian, Allah SWT senantiasa menolongnya dan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapinya.
  4. Kehidupan dunia hanya sementara dan kebaikan yang sejati adalah yang terdapat di akhirat. Nabi Yusuf AS tidak tergoda oleh kekayaan dan kedudukan yang diberikan kepadanya oleh raja Mesir, ia tetap mengutamakan kebaikan akhirat dan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  5. Memaafkan dan berbuat baik kepada orang lain adalah sikap mulia yang harus diteladani. Nabi Yusuf AS memaafkan saudara-saudaranya yang pernah menzaliminya dan bahkan berusaha untuk mendamaikan hubungan keluarga.
  6. Kedermawanan dan kebaikan hati selalu mendatangkan keberkahan dan kemuliaan. Nabi Yusuf AS dikenal sebagai sosok yang dermawan dan memiliki hati yang baik, sehingga ia selalu dicintai oleh orang-orang di sekitarnya.
  7. Taat dan patuh kepada orang tua merupakan salah satu tindakan yang paling mulia dalam Islam. Nabi Yusuf AS selalu berusaha untuk menghormati dan taat kepada orang tuanya, sehingga ia memperoleh kasih sayang dan keberkahan dari Allah SWT.

Dari kisah yang kita baca di atas, hal penting yang dapat dipetik adalah manusia harus mampu menerima segala cobaan dengan sabar, percaya dengan pertolongan Allah SWT dan memperjuangkan kebenaran. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah Nabi Yusuf dan mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.

Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS