PARBOABOA,
Bandung – Tindakan nekad percobaan bunuh diri dilakukan seorang
pria di depan Gerbang Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung pada
Rabu (4/8).
Pria tersebut kemudian diketahui sebagai Gan Bonddilie atau
Bondbond, yang merupakan Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Resto (AKAR).
Tubuh Bondbond ditemukan dengan luka di sekitar perut dan
leher di depan pintu masuk Balai Kota Bandung. Ia kemudian dibawa ke Rumah
Sakit Hasan Sadikin untuk mendapat perawatan.
Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi Ulung Sampurna
Jaya ketika diknfirmasi membenarkan adanya peristiwa percobaan bunuh diri
tersebut.
Menurut Ulung sebelum melakukan percobaan bunuh diri,
Bondbond sempat menghubungi salah satu temannya yang merupakan seorang ASN di
Humas Kota Bandung, Jajang Jaenudin (35).
"Dia menelepon temannya seorang ASN di Humas Kota
Bandung dengan memberi informasi korban
ada di depan," ucap Ulung.
Kata Ulung, pada
saat saksi Jajang datang ke lokasi, korban sudah berada di tengah jalan dan
melakukan upaya bunuh diri.
Jajang sempat coba melakukan pencegahann, tapi sudah
terlambat.
Polisi yang mendapatkan informasi tersebut langsung
mendatangi TKP dan melakukan pertolongan pertama dan dibantu petugas dari PMI
kemudian membawa korban ke rumah sakit.
"Saat ini sudah di rumah sakit Hasan Sadikin Bandung
untuk mendapatkan pertolongan dan dari kejadian ini didapat barang bukti sebuah
pisau," kata Ulung.
Disinggung terkait motif percobaan bunuh diri itu, Ulung
mengatakan bahwa hal itu masih dalam pendalaman.
"Kami masih mendalami apakah itu terkait dengan PPKM,
karena pada saat kemarin sebelum PPKM juga kita sudah memfasilitasi antara
Ketua Harian AKAR ini dengan Pemerintah Kota Bandung," ucapnya.
Sementarra itu ditempat terpisah pihak RS Hasan Sadikin
Bandung mengatakan pasien bernama Bondbond datang ke IGD RSHS diantar oleh
petugas PMI pada pukul 13.54 WIB. Diagnosa ialah percobaan bunuh diri, hal ini
ditandai adanya trauma tusukan di perut dan luka tusuk di area leher.
Dikatakan, kondisi korban GB masih dalam observasi, saat
ini dalam kondisi stabil, sadar dan tanpa menggunakan oksigen.
Pendarahan di luar sudah tertangani dengan balut tekan,
pasien terpasang infus, dan sudah diberikan obat-obatan anti nyeri," ucap Koordinator Pelayanan Medik RSHS DR. dr. Zulvayanti.
Diduga, aksi nekat itu dia lakukan karena kecewa terhadap
Pemerintah Kota Bandung dan kebijakan PPKM yang merugikan banyak pelaku usaha.
Sebelumnya di kalangan wartawan, tersebar pesan suara
diduga dari Bondbond. Pesannya berisi mengenai kegelisahan para pelaku usaha
yang operasionalnya terkendala dengan kebijakan PPKM. Ia pun kecewa kepada
Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana yang menurutnya tidak memenuhi janji
mengatasi perrmasalahan yang dikeluhkan para pedagang dan pengusaha kafe.
Isi rekaman suara Bondbond itu juga menyatakan permintaan
maaf kepada rekan seprofesi serta organisasi karena tidak berhasil
memperjuangkan untuk memperbaiki situasi usaha di masa PPKM. Juga rasa
kecewanya terhadap pemkot Bandung terkait aturan PPKM.