PARBOABOA – Perusahaan manufaktur otomotif asal Jepang, Subaru Corp meluncurkan kendaraan listrik (Electric Vehicle) pertama mereka, Solterra. Mobil listrikpertama Subaru ini diproduksi berkat kerjasama dengan Toyota.
Solterra merupakan hasil dari proyek pengembangan bersama selama dua tahun dengan Toyota Motor Corp yang merupakan pemegang saham terbesar Subaru.
Subaru Solterra merupakan mobil listrik yang dibuat atas kerjasama dengan Toyota sehingga tampilannya pun mirip dengan mobil listrik buatan Toyota, yakni Toyota bZ4X. Sebelumnya Kolaborasi Subaru-Toyota juga pernah menghasilakan mobil premium Subaru BRZ dan Toyota 86.
Dibangun dengan basis platform e-TNGA milik Toyota, Subaru Solterra memiliki dimensi yang sama dengan Toyota bZ4X yakni PxLxT (4.690 mm x 1.860 mm x 1.650 mm).
Seperti kembarannya Toyota bZ4X, Subaru Solterra akan hadir dalam dua varian yakni sistem penggerak roda depan (FWD) dan sistem penggerak empat roda (AWD). Sistem penggerak roda depan akan dilengkapi satu motor listrik yang bisa menghasilkan tenaga sebesar 201 daya kuda. Sebaliknya Subaru Solterra dengan sistem penggerak empat roda memiliki dua motor listrik yang bisa menghasilkan tenaga 215 daya kuda.
Mobil ini dilengkapi baterai lithium ion 71,4 kilowatt-jam yang menawarkan jarak tempuh hingga 530 kilometer jika diopersaikan dengan dua rodapenggerak. Sedangkan jika menggunkan sistem penggerak empat roda bisa menempuh jarak 460 kilometer.
Subaru mengikuti trend percepatan permintaan EV yang telah terjadi di negara-negara seluruh dunia unutk memperketat peraturan lingkungan dalam mengurangi emisi karbon.
Pengembangan EV yang mahal turut juga membuat pergeseran teknologi dari mesin pembakaran internal menjadi basis baterai. Hal ini kerap menimbulkan tantangan bagi produsen mobil menegah, seperti Subaru, yang kurang mampu dalam hal pendanaan.
Trend ini menjadi peluang bagi produsen mobil papan atas, seperti Toyota dalam menarik saingan yang lebih kecil lebih dekat. Produsen otomotif yang sudah malang melintang di dunia otomotif ini bahkan telah menjadi pionir mobil listrik hibrida meskipun termasuk terlambat terjunke pasar mobil listrik penuh atau Full Electric Vehicle (FEV).
Penjualan kendaraan Subaru kurang dari sepersepuluh penjualan di Toyota, produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan volume produksi. Solterra penggerak roda depan memiliki daya jelajah 530 km (329 mil), sedangkan versi penggerak semua roda dapat melaju 460 km dengan sekali pengisian daya.