PARBOABOA – Peneliti Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Jati menilai Ganjar Pranowo berpotensi menjadi pasangan Sandiaga Uno sebagai calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan umum (pemilu) 2024 nanti.
Hal ini dikatakannya dapat terjadi, mengingat mencuatnya wacana Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang akan berduet dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di kontestasi politik 2024.
"Saya pikir ada potensi Ganjar-Sandi menjadi paslon potensial yang diusung oleh partai-partai besar dan menengah," ujar Wasis dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin, (22/11/2021).
Ganjar yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah merupakan kader PDIP yang memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi dibanding Puan dari sejumlah survei. Sementara hal serupa juga terjadi pada kondisi Sandiaga di partai Gerindra.
Menurut Wasisto, Ganjar dan Sandiaga bukan tidak mungkin keduanya akan ‘dibajak’ oleh partai besar lain jika partai mereka masing-masing lebih mengungulkan tokoh lain, terkait dengan wacana Prabowo-Puan.
Lebih lanjut, menurut dia, wacana skenario Prabowo-Puan ini menjadi penutup peluang Ganjar untuk bisa maju dari PDIP. Namun, kata dia, hal tersebut masih sebatas prediksi awal. Sebab, tidak menutup kemungkinan dinamika menjelang 2024 berubah.
"Dinamika itu terus berjalan karena politik tidak mengenal kata 'ajeg' dalam komitmen," ujarnya.
Adapun wacana duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani di 2024 menguat usai pertemuan keduanya yang turut didampingi Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11).
Pertemuan ketiga tokoh politik nasional itu seakan mensinyalkan Koalisi antara Gerindra dan PDIP di kontestasi politik 2024 nanti.
Pertemuan hangat Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto terjadi di Istana Kepresidenan sesaat sebelum acara pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, pertemuan ketiga tokoh itu adalah membahas politik nasional.
Dikatakan Hasto, jika PDIP memang sedang dalam upaya memperkuat sinyal bekerja sama dengan partai politik yang ingin membuat Indonesia maju. Menurut dia, hubungan PDIP dengan Gerindra memang belakangan ini cukup mesra. Jauh sebelumnya pada Pilpres 2009, mereka pun pernah berkoalisi.
"PDIP cocok bekerja sama dengan seluruh kekuatan nasional yang memiliki akar sejarah yang kuat dalam perjuangan memperoleh kemerdekaan Indonesia, serta kekuatan politik yang memiliki komitmen kuat terhadap Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan kebinekaan Indonesia," ungkap Hasto.