PARBOABOA, Jakarta – Belum usai kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Bromo beberapa waku yang lalu, kali ini karhutla terjadi di kawasan barat Alun-alun Suryakencana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Senin (18/9/2023) siang.
Kebakaran tersebut menyebabkan 2,95 hektar sabana di Alun-alun Suryakencana terbakar, termasuk area taman bunga Edelwais seluas 2.500 meter persegi.
Adapun penyebab kebakaran tersebut, hingga kini masih menjadi misteri. Sapto Aji Prabowo, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) mengungkapkan, terpantau di rekam CCTV ada seseorang yang mengenakan baju putih berada di titik awal kebakaran.
Orang tersebut, diduga dengan sengaja membakar kawasan, karena terlihat berjalan menjauh dari titik awal kebakaran di tengah kepulan asap dan api yang mulai membesar.
Kendati demikian, pihak BBTNGGP belum bisa mengidentifikasi sosok ini, karena terkndala resolusi CCTV yang jauh dan kurang jelas sehingga menyulitkan penyidik mengenali terduga pelaku.
Sementara itu, pihak BBTNGGP sudah melakukan koordinasi dengan Balai Gakkum LHK bagian Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) dalam rangka mengungkap kasus kebakaran tersebut.
Sapto juga menjelaskan bahwa motif dari kejadian tersebut masih belum diketahui, karena sosok putih yang terlibat dalam kejadian tersebut belum berhasil diidentifikasi dan ditangkap.
Dalam satu bulan ini, sudah terjadi dua kebakaran di wilayah gunung setelah sebelumnya kawasan Gunung Bromo terbakar akibat flare yang digunakan untuk foto prewedding pada Rabu (6/9/2023).
Karhutla di Bromo menimbulkan kerugian ekonomi dan ekologis. Secara ekonomi menyebabkan sempat mandegnya para pedagang dan pengelola wisata karena penutupan sementara wilayah Bromo.
Sementara secara ekologis, pemulihannya memerlukan waktu lama karena menyebabkan sekitar 500 hektar lahan terbakar dan menyebabkan kerugian senilai Rp5,4 miliar.
Editor: Atikah Nurul Ummah