PARBOABOA, Jakarta - Presiden Indonesia Joko Widodo hari ini (19/12/2022) akan melantik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga masa pensiun November 2023.
Hal itu dibenarkan oleh Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, pada Minggu (18/12/2022).
"Iya (19/12/2022)," kata Machmudin.
Sebelumnya, Komisi Pertahanan DPR resmi menyetujui Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI. Persetujuan itu dikeluarkan setelah dewan melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Yudo selama tiga jam. Namun, penyetujuan itu dilakukan secara mufakat bukan melalui voting.
"Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI. Sekali lagi untuk dicatat, suara bulat, Pak. Kami menggunakan musyawarah mufakat, tidak ada voting," ujar Ketua Komisi Pertahanan DPR Meutya Viada Hafid saat membacakan keputusan di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2022).
Selain persetujuan Yudo sebagai panglima TNI, DPR juga menyetujui pemberhentian Andika Perkasa dari jabatan Panglima TNI karena Andika akan pensiun pada pertengahan Desember 2022.
"Menyetujui pemberhentian dengan hormat Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI serta memberikan apresiasi atas dedikasinya membawa TNI semakin maju dan profesional," kata Meutya.
Sementara itu, Yudo mengatakan akan melanjutkan dan meningkatkan program yang telah dilakukan oleh panglima sebelumnya yakni Andika Perkasa.
"Saya akan melanjutkan dan tentunya akan meningkatkan hal-hal yang sudah dilaksanakan Panglima Jenderal Andika Perkasa," kata Yudo Margono, Selasa (13/12/2022).
Selain itu, Yudo akan mengerahkan upaya agar tidak ada oknum-oknum TNI yang bersikap arogan dan menyakiti hati rakyat.
"Apabila nantinya saya dipercaya menjadi Panglima TNI, saya akan mengerahkan segala dan upaya agar tidak ada lagi oknum-oknum TNI yang melakukan hal tidak terpuji serta bersikap arogan yang dapat merugikan dan menyakiti hati rakyat," kata Yudo.
Yudo berpendapat, TNI harus selalu menyatu dengan rakyat sebagai pemecah masalah dan selalu bersikap humanis meski karakter prajurit adalah tegas.