PARBOABOA, Bogor - Masyarakat di Perumahan Sentraland Parung Panjang Kabupaten Bogor mengeluhkan iuran PDAM Tirta Kahuripan yang meningkat setiap bulan. Peningkatan tarif iuran air ini terjadi sejak Maret hingga Juli 2023.
Salah seorang penghuni Perumahan Sentraland Parung Panjang, Reza Maulana menduga ada permainan yang dilakukan petugas PDAM Tirta Kahuripan hingga membengkaknya iuran air bersih warga.
"Tagihan membengkak dimulai dari Maret 2023, sejumlah Rp81 ribu, lalu tanpa diketahui sebabnya apa tagihan mulai membengkak di bulan April 2023 menjadi Rp145 ribu, bulan Mei Rp185ribu, Juni Rp406 ribu. Padahal saya jarang banget menggunakan air karena jarang di rumah. Tiba-tiba ada orang PDAM datang ke rumah mau memutus saluran air karena 4 bulan menunggak, tapi tidak memberikan surat peringatan sebelumnya," katanya kepada PARBOABOA, Sabtu (05/08/2023).
Reza menduga ada permainan di balik kenaikan tarif PDAM Tirta Kahuripan ini. Apalagi kesannya, kenaikan tarif hanya menguntungkan pribadi, karena dipaksa membayar ke petugas, saat saluran air hendak diputus.
"Yang aneh lagi saya harus membayar kepada orang yang mau memutus saluran air tersebut, ini ada apa? Saya duga sudah pasti ada unsur permainan untuk kantong pribadi," tegas dia.
Reza berharap, Direksi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor tidak abai dan menindak tegas oknum tersebut.
"Pimpinan PDAM jangan abai melihat kami masyarakat, mohon dengarkan. Setiap bulan membengkak bayarnya, apalagi saya jarang di rumah," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Adis Tian, penghuni Perumahan Sentraland Parung Panjang. Ia mengatakan, setoran normalnya hanya sekitar Rp30 ribu per bulan.
"Rumah tidak ditempati tapi tagihan bulan April 2023 sampai Rp860 ribu sebulan, padahal bulan-bulan sebelumnya normal sekitar Rp30 ribu dalam satu bulan. Ada main apa sih ini!" tanyanya.
Adis Tian menyebut, banyak sekali komplain yang dilayangkan pengguna PDAM Tirta Kahuripan di sekitar Perumahan Sentraland. Namun, dari banyaknya pengaduan itu, tidak satupun direspons petugas PDAM.
"Ini hitungannya gimana ya? Mana nomor telepon PDAM susah dihubungi. Di sini banyak yang komplain tapi pihak PDAM diam tanpa mendengar pelanggan setia," kesalnya.
Tian lantas mendesak PDAM Tirta Kahuripan untuk mengungkap kasus ini sampai selesai, kalau tidak ingin berbuntut panjang.
"Saya desak dengan segera kepada jajaran PDAM untuk mengungkap kasus ini, ada main apa? Siapa yang bermain? Mohon selesaikan kalau tidak mau berbuntut panjang," desaknya.
Jawaban PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor
Sementara itu, Humas PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Arfur Fakhrurrodji menjelaskan, masukan dari pelanggan tadi menjadi pelajaran dan akan disampaikan ke direksi mereka.
"Terima kasih laporannya, kita akan pelajari semua laporan yang masuk, saya akan bawa kepada pimpinan kita di PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor," katanya kepada PARBOABOA.
Arfur menyatakan akan meminta nomor telepon dari masyarakat yang merasa iuran PDAMnya terus meningkat untuk dihubungi lebih lanjut.
"Saya minta nomor telepon pengguna di Perumahan Sentraland yang merasa iurannya baik, kita akan panggil dan sambungkan kepada mereka," katanya.
Namun, saat ditanya mengenai solusi terbaik untuk menyelesaikan iuran pelanggan yang terus naik, Arfur tidak menjawab lebih rinci dan jelas.
"Kita akan pelajari dulu ya, info selanjutnya saya akan kabari," pungkasnya.