PARBOABOA, Jakarta - Gempa berkekuatan 5,0 skala richter mengguncang kawasan laut di sekitar wilayah Kabupaten Morotai, Maluku Utara sekitar pukul 06.05 WIB, Jumat (3/2/2023). Menurut hasil analisis BMKG, gempa itu tak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, memastikan, berdasarkan hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Daryono, Jumat (03/02/2023).
BMKG mencatat, episenter gempa terletak pada koordinat 2,61° LU ; 128,18° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 20 Km arah Barat Laut Morotai Jaya, Pulau Morotai, Maluku Utara pada kedalaman 40 km.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Morotai dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Sementara itu, Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," imbaunya.