PARBOABOA - Gaslighting memang tengah menjadi perbincangan hangat di tengah hubungan sepasang kekasih. Istilah ini mengacu pada hubungan yang membuat pusing dan meragukan perasaan seseorang.
Tidak jarang, seseorang yang memberikan gaslighting kepada pasangannya dapat menimbulkan perasaan ragu dan berujung konflik di dalam hubungannya.
Lantas, bagaimana cara mengatasi tindakan seperti ini jika terjadi di tengah hubunganmu?
Nah, di bawah ini Parboaboa sudah memberikan ulasan mengenai apa arti gaslighting dalam bahasa gaul, lengkap dengan contoh, ciri-ciri, cara mengatasi, hingga ke perbedaan gaslighting dan manipulatif.
Apa itu Gaslighting?
Dalam menjalani relationship dengan seseorang, dibutuhkan sifat saling percaya, menghormat, serta mendukung agar menjadi hubungan yang sehat. Sayangnya, hal tersebut sering kali sulit terjadi karena adanya gaslighting.
Arti gaslighting adalah pola perilaku manipulatif di mana seseorang dengan sengaja memutarbalikkan fakta, memanipulasi informasi, dan membuat pasangan meragukan kenyataan, ingatan, serta persepsi diri mereka sendiri.
Pentingnya memahami apa itu gaslighting dalam hubungan tidak bisa diabaikan. Banyak orang yang tanpa sadar terperangkap dalam lingkaran toksisitas ini, dengan konsekuensi serius terhadap kesehatan mental dan emosional mereka.
Sama halnya dalam hubungan sepasang kekasih, relationship gaslighting adalah pasangan yang melakukan berbagai strategi manipulatif, seperti menyalahkan, meminimalkan, menghina, atau meragukan kecerdasan dan kemampuanmu.
Mereka juga akan mengubah narasi atau menggiringmu agar merasa bersalah dan bertanggung jawab atas masalah yang sebenarnya bukan kesalahanmu.
Tujuan pasangan yang terus-menerus melakukan gaslighting adalah untuk mengurangi rasa percaya diri, merusak harga diri, dan menyebabkan kebingungan yang berkepanjangan.
Kondisi seperti kecemasan, depresi, dan rendahnya harga diri sering kali menjadi dampak yang umum.
Selain itu, situasi ini juga dapat menciptakan ketidakseimbangan kekuasaan dalam hubungan dan mengganggu kualitas komunikasi yang sehat.
Salah satu peneliti yang menggali konsep arti gaslighting dalam hubungan adalah Dr. Robin Stern, seorang psikolog dan penulis buku "The Gaslight Effect: How to Spot and Survive the Hidden Manipulation Others Use to Control Your Life".
Dalam bukunya, Dr. Robin Stern mendalaminya tentang bagaimana istilah ini terjadi dalam hubungan, memahami pola manipulatifnya, dan memberikan strategi untuk mengatasi dampaknya.
Dr. Stern menjelaskan bahwa gaslighting adalah tindakan yang melibatkan upaya sadar untuk mengontrol, memanipulasi, dan mengaburkan kenyataan oleh salah satu pasangan.
Di samping itu, menurut psikologi gaslighting adalah seseorang yang memiliki cenderung membuat pasangan lainnya merasa tidak aman, tidak stabil, dan meragukan kemampuan mereka untuk memahami dunia dan mengenali realitas.
Dalam hubungan semacam ini, kekuasaan dan kontrol berada di tangan pelaku gaslighting, sedangkan pasangan lainnya sering kali mengalami kebingungan, keraguan, dan merasa tidak berdaya
Dr. Stern menekankan pentingnya kesadaran akan pola gaslighting dalam hubungan dan membangun keterampilan untuk melawan dampaknya.
Penelitiannya memberikan wawasan tentang kompleksitas gaslighting relationship artinya apa dan memberikan panduan praktis bagi individu yang terlibat dalam hubungan semacam itu.
Ciri-ciri Gaslighting
Ada banyak ciri-ciri gaslighting yang perlu kamu waspadai dalam hubunganmu. Beberapa di antaranya yaitu:
Memutarbalikkan Fakta
Pasangan gaslighting adalah tipe yang seringkali memutarbalikkan fakta atau mengubah narasi untuk mengaburkan kebenaran. Mereka mungkin membantah atau meragukan apa yang telah dikatakan atau dilakukan oleh pasangan lain.
Meragukan Kenyataan
Selain itu, pelaku yang melakukan tindakan seperti ini juga seringkali meragukan ingatan, persepsi, atau pengalaman pasangan lain. Mereka bisa mengatakan, "kamu pasti salah ingat," atau "itu tidak pernah terjadi."
Menyalahkan Korban
Ciri-ciri lainnya yang dimiliki oleh pelaku gaslighting adalah, cenderung menyalahkan pasangan mereka atas segala masalah atau kesalahpahaman yang terjadi dalam hubungan.
Mereka tidak bertanggung jawab atas kesalahan mereka sendiri, melainkan mengarahkan tanggung jawab pada pasangan.
Merendahkan Harga Diri
Berikutnya adalah, mereka seringkali melibatkan merendahkan harga diri pasangan. Pelaku dari tindakan ini mungkin secara terus-menerus mengkritik, menghina, atau mengolok-olok pasangan mereka, membuat mereka merasa tidak berharga atau tidak pantas.
Menciptakan Ketidakpastian
Gaslighting bertujuan untuk menciptakan ketidakpastian dan keraguan pada pasangan. Pelaku ini secara terus-menerus mengguncang keyakinan dan kepercayaan diri pasangan, membuat mereka merasa tidak yakin pada penilaian atau keputusan mereka sendiri.
Mengisolasi Secara Sosial
Para pelaku juga dapat berusaha mengisolasi pasangan dari keluarga dan teman-teman mereka.
Mereka mungkin mencoba mengendalikan akses pasangan terhadap sumber dukungan dan perspektif lain yang dapat membantu mereka melihat kebenaran.
Mengendalikan dan Manipulatif
Salah satu ciri utama dari tindakan ini adalah, para pelaku biasanya melibatkan kontrol dan manipulasi yang kuat dari pelaku.
Mereka menggunakan teknik-teknik manipulatif seperti pengabaian, penipuan, atau pemaksaan untuk mencapai tujuan mereka dan menjaga kekuasaan atas pasangan.
Mengabaikan Perasaan Pasangan
Para pelaku juga cenderung mengabaikan atau tidak menghargai perasaan dan emosi pasangan mereka. Mereka bisa mengatakan hal-hal seperti, "kamu terlalu sensitif" atau "kamu berlebihan" untuk meminimalkan pengalaman emosional pasangan.
Pemutarbalikan Peran
Tak hanya manipulative, pelaku yang melakukan tindakan ini juga mungkin berusaha memutarbalikkan peran atau memindahkan tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri kepada pasangan.
Mereka bisa menyalahkan pasangan atas kegagalan hubungan atau menuntut pasangan untuk memperbaiki segala masalah.
Pembentukan Ketergantungan
Salah satu tujuan gaslighting adalah menciptakan ketergantungan pada pasangan. Pelaku mungkin membuat pasangan merasa bahwa mereka tidak dapat hidup atau bertahan tanpa mereka, sehingga mengurangi keinginan pasangan untuk meninggalkan hubungan tersebut.
Dampak Gaslighting dalam Hubungan
Setelah memahami ciri-ciri gasligting, lantas apa saja dampak yang terjadi jika seseorang terjebak dalam hubungan seperti ini? Untuk mengetahuinya, tetap simak ulasan di bawah ini.
Rendahnya Harga Diri
Pasangan yang mengalami gaslighting adalah seseorang yang mungkin cenderung merasa rendah diri dan tidak berharga.
Mereka bisa saja meragukan kemampuan mereka, merasa tidak pantas mendapatkan cinta dan perhatian, serta kehilangan kepercayaan pada diri sendiri.
Gangguan Kepercayaan Diri
Dampak lainnya yaitu dapat merusak kepercayaan diri seseorang. Pasangan yang mengalami tindakan seperti ini mungkin meragukan penilaian mereka sendiri, ingatan mereka, dan kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang tepat.
Kekacauan Emosional
Perilaku seperti ini seringkali menyebabkan pasangan merasa bingung, cemas, dan stres secara emosional. Mereka mungkin mengalami fluktuasi suasana hati yang ekstrem, perasaan cemas yang konstan, atau bahkan depresi.
Isolasi Sosial
Selain itu, pelaku gaslighting adalah seseorang yang berusaha mengisolasi pasangan mereka dari keluarga dan teman-teman mereka.
Pasangan yang mengalami gaslighting dapat merasa terisolasi secara sosial, terputus dari sumber dukungan dan perspektif lain yang dapat membantu mereka melihat kebenaran.
Keraguan Diri
Seseorang yang melakukan tindakan redflag seperti ini, dapat menyebabkan pasangan meragukan diri sendiri dan kemampuan mereka untuk membedakan antara fakta dan manipulasi.
Mereka mungkin merasa bingung dan tidak yakin pada persepsi mereka sendiri, terjebak dalam siklus kebingungan dan ketidakpastian.
Kesulitan Dalam Mengambil Keputusan
Akibat gaslighting, pasangan bisa mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan dan merasa tidak mampu mempercayai diri sendiri.
Mereka mungkin tergantung pada pelaku gaslighting untuk pengambilan keputusan, yang memperkuat kontrol dan ketergantungan.
Gangguan Hubungan Interpersonal
Selanjutnya, dampak gaslighting adalah rusaknya hubungan interpersonal yang signifikan dalam relationship.
Pasangan yang mengalami gaslighting cenderung kesulitan membangun hubungan yang sehat, mempercayai orang lain, dan mengungkapkan kebutuhan dan emosi mereka dengan jujur.
Gangguan Psikologis yang Lebih Serius
Jika perilaku seperti ini berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan psikologis yang lebih serius, seperti gangguan kecemasan, gangguan stres pascatrauma (PTSD), atau depresi.
Contoh Gaslighting
Untuk semakin memahami apa saja sebenarnya arti dari istilah ini, kami juga sudah menyiapkan contoh-contoh gaslighting dalam bahasa gaul yang mungkin pernah kamu alami tanpa disadari.
- "Lu tuh gapunya otak apa? Gw yang ingetannya jauh lebih oke daripada lu!"
- "Lu aja yang lebay. Gw cuma mau bantu lu liat kenyataan."
- "Gak ada yang peduli sama lu selain gw. Lu gak bakal nemu yang suka sama lu kayak gw."
- "Lu kelewat sensitif. Gw cuma bercanda, tapi lu selalu ngambil serius semua."
- "Lu emang gak pernah bisa ngelakuin apa-apa dengan bener. Gw harus ngurus semuanya sendiri."
- "Jangan percaya apa yang orang lain omongin tentang gw. Mereka cuma pengen nyela hubungan kita."
- "Gw aja yang melakukan ini karena peduli sama lu. Lu gak bakal bisa hidup tanpa gw."
- "Gak ada yang perhatian sama lu kayak yang gw kasih. Lu beruntung banget masih punya gw."
- "Pasti lu yang salah inget. Gw gak pernah ngomongin hal kayak gitu."
- "Jangan coba-coba ngeyakinin orang lain tentang apa yang gw bilang. Lu tahu sendiri gw selalu benar."
Perhatikan bahwa dalam contoh gaslighting di atas, memiliki sifat meragukan, memutarbalikkan fakta, merendahkan, dan mengontrol pasangan.
Cara Mengatasi Gaslighting dalam Hubungan
Gaslighting artinya bentuk pengendalian emosional yang merusak dan mempengaruhi kesehatan hubungan. Jika kamu merasa terjebak dalam situasi seperti ini, penting untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri dan memulihkan keseimbangan dalam hubungan tersebut.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk mengatasi gaslighting relationship.
Kenali Tanda-tandanya
Mengetahui tanda-tanda gaslighting adalah langkah pertama yang penting. Perhatikan apakah pasanganmu sering kali memutarbalikkan fakta, meragukan kenyataan yang terjadi, atau membuatmu merasa bingung dan tidak yakin pada pemikiran dan perasaanmu sendiri.
Percayai Diri Sendiri
Salah satu tujuan gaslighting adalah meragukan kewarasan dan kepercayaan diri. Penting untuk mempercayai insting dan persepsimu.
Cari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional yang dapat membantu menguatkan keyakinan diri sendiri.
Buat Batasan yang Jelas
Tentukan batasan yang jelas dalam hubungan anda. Komunikasikan kebutuhan dan harapanmu dengan pasangan.
Jika pasanganmu melanggar batasan tersebut, tegaskan dengan tegas dan konsisten. Jangan biarkan gaslighting terus berlanjut tanpa adanya konsekuensi.
Komunikasi yang Sehat
Tingkatkan komunikasi yang sehat dalam hubungan Anda. Berbicaralah secara terbuka dan jujur ​​tentang perasaan dan kekhawatiran Anda.
Jangan biarkan pasangan Anda memanipulasi percakapan atau mengubah narasi sesuai keinginannya. Tetap teguh pada pemikiran dan perasaan Anda sendiri.
Perkuat Jaringan Dukungan
Dapatkan dukungan dari orang-orang yang peduli dan mendukung Anda. Cari teman-teman, keluarga, atau kelompok dukungan yang dapat memberikan perspektif dan nasihat yang objektif.
Dengan memiliki jaringan dukungan yang kuat, Anda dapat memperoleh dukungan emosional yang diperlukan untuk mengatasi gaslighting.
Konsultasikan dengan Profesional
Jika tindakan ini terus berlanjut dan mempengaruhi kesehatan emosional Anda secara serius, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional seperti psikolog atau konselor.
Mereka dapat membantu Anda menjelaskan situasi, mengembangkan strategi coping yang efektif, dan membangun kembali kepercayaan diri yang mungkin telah terkikis.
Pertimbangkan untuk Meninggalkan Hubungan
Jika situasi seperti ini terus berlanjut dan pasangan Anda tidak berubah meskipun telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut, pertimbangkan untuk menjauh dari hubungan yang beracun.
Perbedaan Gaslighting dan Manipulatif
Gaslighting dan perilaku manipulatif adalah dua konsep yang terkait, tetapi memiliki perbedaan yang penting. Berikut adalah perbedaan antara gaslighting dan perilaku manipulatif:
Definisi
Gaslighting merupakan bentuk manipulasi psikologis yang bertujuan untuk meragukan kepercayaan diri, ingatan, dan realitas seseorang.
Sementara perilaku manipulatif merujuk pada tindakan atau strategi yang dilakukan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bertindak sesuai dengan keinginan mereka.
Fokus Utama
Fokus seorang gaslighting adalah meragukan kepercayaan dan keyakinan seseorang serta mengubah persepsi mereka terhadap realitas. Hal ini dilakukan dengan cara memutarbalikkan fakta, meragukan ingatan, dan menciptakan ketidakpastian.
Sedangkan perilaku manipulatif berfokus pada penggunaan strategi dan taktik tertentu untuk mempengaruhi orang lain agar bertindak sesuai dengan keinginan mereka. Hal ini dapat melibatkan pemerasan emosional, pengabaian, pemaksaan, atau pengaruh yang tidak sehat.
Tujuan
Tujuan gaslighting adalah untuk mengendalikan, memanipulasi, dan mengaburkan realitas agar pelaku gaslighting dapat mempertahankan kekuasaan dan dominasi atas pasangan atau orang yang mereka targetkan.
Tujuan perilaku manipulatif adalah untuk mencapai keinginan atau kepentingan pribadi dengan memanipulasi orang lain.
Hal ini dapat melibatkan pengendalian, pengaruh, atau pemaksaaan agar orang lain bertindak sesuai keinginan manipulator.
Penting untuk diingat bahwa gaslighting adalah pola perilaku yang merusak dan tidak sehat dalam hubungan.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gaslighting, sangat penting untuk mencari bantuan profesional dan mendapatkan dukungan untuk mengatasi dampaknya dan membangun hubungan yang sehat.