PARBOABOA, Jakarta- Proyek strategis nasional (PSN) Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Surabaya, Jawa Timur beroperasi penuh sejak 8 Februari 2023. Nantinya akan memproduksi 192 juta kaki kubik gas untuk listrik dan Industri Jatim serta Jawa Tengah.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin mengatakan, JTB akan memasok gas sebesar 192 million standard cubic feet per day (MMSCFD) untuk kebutuhan pembangkit listrik dan industri se Jawa Timur serta Jawa Tengah, juga dipasok ke rumah tangga di Lamongan melalui program jaringan gas (jargas).
Kata Wapres, pemanfaatan gas bumi sebagai energi fosil paling bersih kian meningkat.
"Ini menunjukkan peran vital gas bumi, mulai dari pemenuhan kebutuhan energi Nasional maupun dalam kebijakan bauran energi Indonesia," kata Ma'ruf lewat keterangan tertulisnya dikutip Parboaboa, Sabtu (11/02/2023).
Adapun proyek Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru dikembangkan PT Pertamina EP Cepu (PEPC), bagian dari Regional Indonesia Timur, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina.
"Ke depannya akan memasok kebutuhan gas yang cukup besar di pulau Jawa. Pemenuhan kebutuhan gas ini diharapkan memacu geliat dunia usaha, meningkatkan perekonomian masyarakat di tingkat regional sekaligus Nasional," jelas Ma'ruf.
Direktur PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menjelaskan, pemanfaatan gas JTB sebagai energi bersih sejalan dengan kebijakan kemandirian energi tiap wilayah yang akan berkontribusi positif pada kemandirian energi nasional.
"Seluruh pasokan gas dari JTB yang bersumber dari Jawa Timur diberikan untuk masyarakat Jawa Timur sehingga kemandirian energi dari sektor gas ini akan terwujud untuk Jawa Timur," ujar Nicke.
Lebih lanjut Nicke menyampaikan bahwa Pertamina akan mereplikasi hal ini di wilayah lainnya di Indonesia,
"Tentu kita berharap tidak hanya berhenti di JTB, karena tujuan Indonesia yang akan diwujudkan oleh Pertamina adalah kemandirian energi nasional. Kita mulai dengan kemandirian energi per wilayah berdasarkan sumber daya energi yang ada di wilayah tersebut," jelas Nicke.
Ditemui di tempat yang sama Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Wiko Migantoro menyampaikan, pengembangan lapangan JTB salah satu proyek strategis nasional dalam Perpres Nomor 109/2020.
“Pada fase operasi JTB akan selalu mengedepankan aspek healthy, safety, security and environment (HSSE) sehingga dapat beroperasi dengan lancar,” katanya.
Kata Wiko, berbagai macam strategi untuk mendukung upaya peningkatan produksi migas dilakukan melalui kegiatan eksplorasi yang masif dan agresif serta sejalan dengan road map green strategy seperti dekarboninasi serta pemanfaatan gas sebagai energi transisi.
Diharapkan JTB bisa mendukung target produksi nasional minyak 1 juta barrel of oil per day (BOPD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik perhari (BSCFD) pada 2030.