PARBOABOA, Jakarta – Komnas HAM telah melakukan pemeriksaan di beberapa titik lokasi CCTV yang ada di Stadion Kanjuruhan guna memastikan isu dugaan penghilangan atau penghapusan rekaman CCTV.
"Kita cek soal CCTV. Kami minta penjelasan dari teknisi yang ada di sini (Kanjuruhan)," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).
Anam mengaku pihaknya mendapatkan penjelasan secara langsung dari teknisi selama proses uji rekaman CCTV. Teknisi membeberkan mengapa ada beberapa titik CCTV error dan kemudian dianggap hilang atau dihapus.
"Kita dijelaskan kenapa kok ini ada blank, terus kenapa kok dianggap ada hilang di titik mana itu tadi banyak dijelaskan cukup detail sekali dan sekarang masih proses," terangnya.
Ia juga menerangkan, menurut teknisi, rekaman tersebut tidak dengan sengaja dihilangkan atau dihapus, melainkan ada kesalahan teknis saja.
"Intinya adalah CCTV yang di titik parkir yang katanya hilang atau dihapus 3 jam. Itu tadi dijelaskan sama teknisinya itu akibat kameranya yang di titik parkir itu diganti pada hari Jumat (H-1). Hari Jumat itu ada pergantian CCTV," jelasnya.
Polri Dalami Dugaan Penghapusan Rekaman CCTV
Berkaitan dengan isu tersebut, Tim Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri masih mendalami kasus itu dengan mendatangkan beberapa ahli IT untuk menganalisa apakah benar telah terjadi penghilangan atau penghapusan rekaman CCTV.
"Soal dugaan penghapusan rekaman CCTV di stadion Kanjuruhan saat kerusuhan akan didalami tim penyidik, kita tidak bisa berandai-andai, nanti akan dijelaskan oleh ahlinya yang akan didatangkan sebagai saksi ahli, " kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Surabaya, Kamis (20/10/2022).
Tidak hanya saksi ahli, tim penyidik akan mendatangkan pihak ketiga yang memasang CCTV tersebut di beberapa sudut stadion.
"Kesepakatan dalam rapat siang ini, akan didatangkan saksi ahli IT untuk menganalisa rekaman CCTV dan pihak ketiga yang memasang CCTV," terangnya.
Temuan Penghapusan Rekaman CCTV oleh TGIPF
Sebelumnya, sebagaimana dokumen laporan TGIPF, ditemukannya penghapusan rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan. Hal tersebut kemudian dibenarkan oleh salah satu anggota TGIPF, Akmal Marhali.
Penghapusan rekaman itu terjadi pada CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan.
Unit CCTV ini merekam pergerakan kendaraan baracuda yang akan membawa tim Persebaya Surabaya keluar dari stadion.
“Pergerakan awal rangkaian baracuda yang akan melakukan evakuasi tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir, “ demikian salah satu poin dalam dokumen laporan TGIPF, Selasa (18/10/2022).
Namun, pada Sabtu (01/10/2022) malam, tepatnya ketika memasuki pukul 22.21 WIB, penghapusan rekaman CCTV ini dimulai. Setidaknya, rekaman CCTV dihapus dengan durasi waktu selama 3 jam 21 menit 54 detik.
“Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit,” sambung temuan TGIPF.
Hilangnya potongan rekaman CCTV ini otomatis menyulitkan atau menghambat investigasi TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi.
TGIPF kemudian mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan untuk meminta rekaman lengkap ke Mabes Polri.