PARBOABOA, Jakarta - Mengundang penceramah ke sebuah acara itu hal yang wajar dilakukan masyarakat, bahkan ada banyak penceramah yang menjadi favorit di Indonesia.
Namun baru-baru ini jagad media sosial diriuhkan dengan kemunculan tangkapan layar yang berisi daftar 180 penceramah radikal dan intoleran, yang selama ini kerap diundang untuk berceramah oleh masyarakat.
"Daftar penceramahan terindikasi intoleran dan radikal. Hindari untuk mendengarkan apalagi mengundang", demikian tertulis dalam tangkapan layar tersebut.
Daftar ini pertama kali bocor ke publik melalui unggahan Instagram Ustadz Felix di @felix.siauw. Dalam daftar tersebut Ustadz Felix Siauw bahkan berada di urutan kedua, ada juga Ustadz Abdul Somad, Ustadz Ismail Yusanto, Ustadz Hafidz Abdurrahman, Ustadz Fatih Karim, dan lainnya.
Namun daftar tersebut tidak diketahui sumbernya, sehingga masyarakat diharapkan tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak berdasar tersebut.
Menanggapi viralnya daftar penceramah tersebut, Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris meluruskan kebenaran informasi tersebut dan menyatakan jika BNPT tidak pernah mengeluarkan daftar tersebut.
"Terkait dengan list daftar penceramah (radikal) itu, BNPT tak pernah merilis. Hoax itu!" tegas Irfan dikutip dari Youtube Kompas TV, Rabu (9/3).
Irvan mengatakan jika BNPT memang bertugas untuk mencegah aksi radikal dan terorisme, namun tidak mempunyai wewenang untuk mengeluarkan daftar penceramah radikal seperti yang beredar.
Baru-baru ini BNPT hanya mengeluarkan ciri-ciri penceramah radikal, dan tidak pernah menyebut nama dari para penceramah. Adapun salah satu ciri-ciri penceramah radikal yang dirilis BNPT adalah penceramah tersebut sangat anti kepada pemerintah yang sah.
Pencegahan radikalisme di Tanah Air adalah tanggung jawab kita bersama. Kita dapat dengan bijak memilih penceramah yang akan kita undang pada acara-acara yang akan diselenggarakan.