PARBOABOA, Jakarta – Pesepakbola dunia, Cristiano Ronaldo, terancam hukuman cambuk setelah diduga melanggar aturan zina di negara Iran.
Kejadian ini bermula ketika peraih lima Ballon d’Or ini datang ke Iran untuk melakukan pertemuan dengan Persepolis di Liga Champion Asia pada Rabu (20/9/2023) lalu.
Kedatangannya pun disambut meriah oleh para penggemar serta masyarakat lokal di Iran.
Selain itu, Cristiano Ronaldo juga mendapat banyak sekali hadiah berupa karpet Persia hingga sejumlah lukisan.
Salah satunya adalah lukisan milik Fatima Hamami, pelukis difabel yang mengaku mengidolakan Cristiano Ronaldo sejak lama.
Cristiano Ronaldo pun sangat mengapresiasi lukisan yang diberikan oleh Fatima Hamami dan berinisiatif untuk bertemu langsung dengan yang bersangkutan.
Dalam pertemuan tersebut, Cristiano Ronaldo tak sungkan untuk memeluk dan mencium kening Fatima yang duduk dikursi roda sebagai tanda terima kasih atas hadiah yang telah diberikan.
Pada kesempatan yang sama, Fatima Hamami sempat mengatakan jika mimpinya telah menjadi kenyataan.
Di samping itu, video saat Cristiano Ronaldo memeluk dan mencium kening Fatima Hamami pun tersebar luas dan menjadi viral di media sosial.
Bahkan, akun Instagram resmi Al-Nassr, @alnassr turut mengunggah momen pertemuan antara keduanya.
Namun, tak semua pihak senang dengan apa yang dilakukan oleh Cristiano Ronaldo terhadap Fatima Hamami di Teheran itu.
Salah satu pihak tersebut adalah sekelompok pengacara konservatif Iran. Mereka menuduh CR7 telah melanggar aturan zina yang ada di negaranya.
Lalu, sekelompok pengacara ini menuntut agar Cristiano Ronaldo dihukum cambuk sebanyak 99 kali.
Gugatan hukum cambuk yang dilayangkan oleh sekelompok pengacara konservatif Iran itu kemudian menjadi viral hingga memaksa pemerintah untuk angkat bicara.
Pasalnya, ada kekhawatiran dari pemerintah Iran jika publikasi isu yang dianggap tidak berdasar ini dapat menutupi kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang yang tengah dialami oleh Palestina.
Karena itu, pemerintah Iran melalui Kedutaan Besar (Kedubes) Iran di Spanyol dengan tegas menyatakan menolak dikeluarkannya putusan pengadilan terhadap atlet internasional mana pun di Iran.
Menurut pemerintah Iran, kedatangan Cristiano Ronaldo ke negaranya itu untuk bermain dalam pertandingan resmi dan telah diterima dengan baik oleh masyarakat maupun pihak berwenang.
Tak hanya itu, pemerintah Iran juga menilai pertemuan antara Cristiano Ronaldo dan Fatima Hamami merupakan pertemuan yang tulus dan manusiawi, serta mendapat pujian dari otoritas olahraga setempat.
Editor: Maesa