PARBOABOA - Abu Nawas adalah seorang pujangga terkenal yang berasal dari Negri Arab. Laki-laki yang memiliki nama asli Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami ternyata memiliki darah campuran Arab Persia.
Karya-karya dan cerita Abu Nawas semakin terkenal kepenjuru dunia semenjak sering muncul dalam kisah Seribu Satu Malam.
Diketahui, ternyata Abu Nawas adalah seorang penyair besar Arab klasik yang lahir di kota Ahvaz, Persia pada tahun 747 masehi .
Walupun Abu Nawas termasuk cerita menghibur karena tingkah lucunya, ternyata ia mempunyai latar belakang kisah yang cukup sedih karena terlahir sebagai anak yatim.
Akan tetapi, hidup tanpa seorang ayah tidak membuat ia putus asa dalam menuntut ilmu. Sejak kecil Abu Nawas memang sudah tertarik dengan dunia sastra.
Maka ia selalu berjuang untuk memperluas dan memperdalam wawasan dan pengetahuan mengenai ilmu sastra, kususnya sastra Arab.
Usaha yang dilakukannya pun tidak sia-sia, dalam waktu singkat ia sudah terkenal sebagai seorang sastrawan cemerlang yang memiliki syair menghibur.
Dari sekian banyaknya kisah Abu Nawas, berikut kami menyajikan cerita Abu Nawas yang paling terkenal dan menghibur. Simak kisahnya dibawah ini!
Cerita Abu Nawas dan 3 Orang Pintar
Tersebutlah tiga orang yang cukup terkenal cerdik dan pandai, mereka pergi berkeliling negeri untuk menantang adu pintar dan lawan sebanding.
Pada suatu hari, ketiga orang itu memasuki kampung Abu Nawas. Maka tanpa berpikir panjang, penduduk sepakat mengunjuk Abu Nawas untuk menerima tantangan dari ketiga orang itu.
"Saya yakin, Abu Nawas bisa mengatasi tiga orang itu," ujar salah seorang penduduk.
Singkat cerita, Abu Nawas akhirnya menyetujui tawaran itu. Sesuai perintah Raja, lomba adu kepintaran akan di selenggarakan di lapangan bola agar bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat.
Setelah waktu yang ditentukan tiba, maka berkumpullah penduduk setempat. Tidak berapa lama acara yang telah dinanti-nantikan oleh banyak orang pun dimulai.
Sebagai permulaan, masing-masing kontestan memperkenalkan diri. Sebagai penghormatan, juri mempersilakan tiga orang itu untuk bertanya kepada Abu Nawas.
Dengan nada congkaknya, orang pertama bertanya kepada Abu Nawas. "Di mana sebenarnya pusat bumi ini, wahai Abu Nawas yang bodoh?"
Mendengar itu, Abu Nawas hanya tersenyum. Pria cerdik ini menjawab, "ah, itu sih gampang." Ucapnya tanpa ada rasa takut.
"Kalau begitu di mana?" desak orang itu. "Tepat di bawah telapak kaki saya, saudara yang budiman," ujar Abu Nawas dengan senyum mengembang sembali merapatkan kakinya dan sedikit membungkuk.
Jawaban Abu Nawas itu membuat orang kedua tidak terima, ia langsung berkata dengan keras, "Bagaimana saudara bisa membuktikan hal itu?"
"Jika kalian tidak percaya atas jawabanku, ukur saja sendiri," jawab Abu Nawas enteng. Tampaknya jawaban itu telah membuat orang pertama tertegun dan hanya bisa diam saja.
Karena tak ada yang bisa menjawab lagi, maka tibalah giliran orang kedua mengajukan pertanyaan kepada Abu Nawas. "Berapa banyak jumlah bintang di langit?"
Pada dasarnya pertanyaan yang diberikan untuk mengalahkan Abu Nawas nyaris sama mudahnya dan sudah tentulah bisa dijawab Abu Nawas dengan mudah.
"Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan rambut yang tumbuh di keledaiku ini," ujar Abu Nawas sembari menuding keledainya yang sedang merumput.
"Bagaimana saudara bisa membuktikan hal itu?" tanya orang kedua dengan suara tinggi. "Nah, kalau tidak percaya, hitung saja rambut yang ada di keledai ini, nanti saudara akan tahu kebenarannya," jawab Abu Nawas.
"Itu sih bodoh, akal-akalan saja. Bagaimana orang bisa menghitung bulu keledai? "kata orang bijak kedua itu dengan nada sedikit mengolok.
"Nah, kalau aku bodoh, berarti saudara juga bodoh. Bagaimana orang bisa menghitung bintang di langit?" ujar Abu Nawas tak mau kalah.
Mendengar jawaban itu, si orang kedua pun langsung tak bisa berkata-kata lagi. Sekarang tampillah orang pintar ketiga.
Menurut kabar yang ada, orang ini disebut-sebut sebagai peserta paling cerdas. Karena belum ada satupun penantang yang dapat mengalahkan Abu Nawas, maka ia semakin tak sabar untuk membalasnya.
"Tampaknya saudara tahu banyak mengenai keledai. Coba saudara katakan kepadaku, berapa jumlah bulu yang ada di ekor keledai itu?"
Mendengar pertanyaan yang bisa dikatakan tidak kreatif dan nyaris mirip dengan peserta sebelumnya, tentu saja membuat Abu Nawas tertawa terbahak-bahak.
"Aku tahu jumlahnya. Jumlah bulu yang ada di ekor keledaiku ini sama dengan jumlah rambut yang ada di janggut saudara," jawab Abu Nawas dengan senyum-senyum.
"Bagaimana saudara bisa membuktikan hal itu?" tanya orang ketiga penasaran.
"Oh itu mudah saja. Begini, saudara mencabut sehelai bulu dari ekor keledaiku, kemudian saya akan mencabut sehelai rambut dari janggut saudara. Nah, kalau sama, maka yang aku katakan adalah benar. Kalau tidak, berarti saya keliru, "jawab Abu Nawas.
Seketika orang ketiga itu tiba-tiba terdiam dan tak bisa berkata-kata, ia langsung membayangkan rasa sakit yang harus diterimanya jika memaksa Abu Nawas membuktikan kata-katanya.
Maka akhirnya, Raja dan seluruh penduduk sepakat untuk menyatakan Abu Nawas sebagai pemenang dan terbukti bahwa kecerdikannya belum bisa tertandingi.
Cerita Abu Nawas dan 3 orang pintar yang telah kita baca diatas, merupakan salah satu kisah Abu Nawas yang paling sering dibacakan ataupun ditanyangkan dalam serial Disney atau Abu Nawas kartun.
Dari 1001 kisah Abu Nawas, terdapat dua cerita Abu Nawas yang paling terkenal lainnya yakni berjudul "Kisah Abu Nawas Tentang Umur" dan "Kisah Abu Nawas Menipu Malaikat".
Abu Nawas termasuk cerita yang cukup menghibur bukan? Selain Abu Nawas, terdapat pula kisah Nuaiman yang tak kalah kocak dan wajib untuk kalian baca.