CEO Twitter Jack Dorsey dilaporkan mengundurkan diri dari posisinya yang segera efektif. Twitter menyatakan, Chief Technology Officer (CTO) Parag Agrawal akan mengambil alih posisi Jack Dorsey.
Jack Dorsey menjabat sebagai CEO Twitter dan Square, perusahaan pembayaran digitalnya. Dorsey akan tetap menjadi anggota dewan hingga masa jabatannya berakhir pada rapat pemegang saham Twitter 2022.
Sementara itu, Presiden Salesforce dan COO Bret Taylor akan menjadi ketua dewan menggantikan Patrick Pichette, mantan eksekutif Google yang akan tetap berada di dewan sebagai ketua komite audit.
"Setelah hampir 16 tahun memiliki peran di perusahaan, dari co-founder ke CEO, ke Chair, ke Eksekutif, ke Interim CEO, ke CEO, saya memutuskan ini waktu bagi saya untuk pergi," katanya dalam sebuah e-mail yang dia unggah di Twitter, Minggu (30/11/2021) malam waktu AS.
Dikutip dari Reuters, Dorsey yang turut mendirikan Twitter pada 2006, mengundurkan diri setelah mengawasi peluncuran cara baru membuat konten melalui buletin atau percakapan audio, sambil secara bersamaan menjabat sebagai CEO perusahaan pemrosesan pembayarannya Square Inc (SQ.N)
Langkah mengejutkan ini diambil Dorsey yang selama beberapa waktu belakangan banyak dikritik atas jabatannya sebagai CEO Twitter dan Square, perusahaan pembayaran digitalnya.
Hal ini pun membuat investor Twitter Elliott Management dan miliarder Paul Singer meminta Jack Dorsey mundur dari salah satu peran.
Setelah ada kabar mengenai turunnya Jack Dorsey dari jabatan CEO Twitter, nilai saham Twitter naik 11 persen.
Jabatan CEO sendiri diemban Dorsey sejak 2008, atau tepatnya dua tahun sejak ia mendirikan Twitter di tahun 2006.
Pengunduran diri Dorsey sebagai CEO ini akan efektif sesegera mungkin. Selanjutnya, jabatan CEO Twitter bakal diambil alih oleh Parag Agrawal, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) Twitter.
"Parag jadi CEO mulai hari ini," kata Dorsey dalam e-mail yang ia bagikan.
Meski sudah mundur dari kursi pimpinan, Dorsey mengaku masih tetap menjadi anggota dewan perusahaan sampai masa jabatannya berakhir pada rapat pemegang saham di tahun 2022. Setelah itu, pendiri Twitter tersebut juga bakal meninggalkan kursi anggota dewan Twitter.