PARBOABOA - Pasca dibeli Elon Musk pada tahun 2022, Twitter terus melakukan sejumlah perubahan. Salah satu perubahan yang dilakukan Twitter usai diakusisi Elon Musk adalah mengubah nama serta logo menjadi X.
Perubahan logo serta nama Twitter itu diumumkan oleh Elon Musk via Twitter @elonmusk pada 24 Juli 2023.
Usai mengubah logo dan nama Twitter menjadi X, Musk kembali mengumumkan suatu gebrakan baru.
Dalam hal ini, inovasi tersebut diumumkan pengusaha kelahiran 28 Juni 1971 via Twitter @elonmusk pada 31 Agustus 2023.
Lebih jelasnya, Musk menyebut bahwa Twitter alias X bakal bisa digunakan untuk melakukan panggilan audio dan video call.
Lantas, bakal seperti apa ketentuan atau spesifikasi fitur panggilan audio serta video tersebut?
Sejauh ini belum jelas bagaimana panggilan video X akan memenuhi kebutuhan konsumen. Pasalnya, sudah banyak saingan kuat dalam hal fitur ini, seperti Zoom, Microsoft Teams, Google Meet, Apple FaceTime, dan WhatsApp, hingga Telegram.
"Inti dari rebranding, X, kita harus tetap membuka pikiran kita bahwa X berkembang menjadi alun-alun kota global yang didorong oleh kebebasan berekspresi di mana masyarakat berkumpul secara real time," kata Chief Executive Officer (CEO) X Linda Yaccarino.
"Dan saya ingin berhenti sejenak karena 'real time' adalah hal yang paling penting dari semangat X dan bagaimana orang-orang berinteraksi dengannya. Dan sekarang semuanya ada dalam satu antarmuka yang mulus," lanjutnya.
Dikutip dari Engadget, salah satu langkah pertama platform ini untuk mewujudkan visinya adalah dengan meluncurkan fitur video berdurasi panjang.
Perusahaan ini menambahkan fitur Twitter Blue pada Mei yang memungkinkan pelanggan mengunggah video berdurasi hingga dua jam.
X juga baru-baru ini mulai membayar pembuat konten yang memiliki cukup banyak pengikut untuk menghasilkan pendapatan. Salah satu pengguna mengklaim dirinya menerima US$24.000 atau sekitar Rp300 juta.
Menurut laporan Bloomberg, Jumat (1/9/2023), Yaccarino sempat mengatakan bahwa X akan menyertakan fitur-fitur seperti pembayaran dan perbankan.
Konsep aplikasi X sebagai super app itu mirip seperti WeChat di China, yang di dalamnya memiliki layanan perpesanan (messaging), pembayaran (fintech), pesan-antar makanan, video game, hingga ride-sharing.
Sebagai upaya menjadi super app, baru-baru ini, X juga menguji coba fitur bernama "X Hiring". Fitur ini dirancang untuk organisasi/perusahaan untuk mengunggah lowongan pekerjaan, mirip seperti LinkedIn.
Lewat fitur X Hiring, pelamar kerja bisa mendapatkan informasi soal lowongan pekerjaan, mulai dari informasi posisi yang tersedia, alamat perusahaan, hingga soal gaji.