PARBOABOA, Jakarta - Keluhan masyarakat terkait harga minyak goreng yang terus melonjak mencapai Rp 20 ribu per liter, membuat pemerintah memutuskan untuk menyalurkan minyak goreng murah dengan harga Rp 14 ribu per liter. Program ini direncanakan akan mulai dilakukan pada akhir pekan ini hingga 6 bulan ke depan.
Untuk program ini pemerintah akan menyalurkan 1,2 miliar liter minyak yang kemudian akan dievaluasi pada bulan Mei mendatang, jika harga minyak belum juga turun, pemerintah kemungkinan akan melanjutkan program ini.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, masyarakat tidak perlu bingung mengenai cara mendapatkan minyak murah ini, karena minyak ini dapat dibeli di pasar tradisional, pasar modern, supermarket hingga toko online.
“Jadi, siapapun boleh mau e-commerce, pasar tradisional, pasar modern juga bisa. Ibu-ibu semua level berhak mengkonsumsi minyak goreng kemasan," kata Oke Nurwan, dikutip dari Detik.com, Rabu (12/1).
Minyak goreng murah tersebut akan dikemas secara sederhana dan akan diberi label harga, sehingga jika masyarakat menemukan minyak murah tersebut dijual di atas harga, masyarakat dapat mengajukan protes.
"Konsep ke depannya (minyak goreng kemasan) akan diberi label Rp 14.000/liter. Jadi masyarakat bisa protes kalau ada yang menjual di atas Rp 14.000/liter karena diberi label," lanjut Oke.
Namun harga murah ini hanya berlaku untuk minyak kemasan sederhana yang dikeluarkan pemerintah, tidak termasuk dengan minyak premium yang dijual di pasaran.
Adapun kenaikan minyak goreng ini dipicu oleh naiknya harga sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia.
Editor: -