PARBOABOA - Cacar api atau disebut juga dengan istilah herpes zoster adalah suatu kondisi medis yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang sama dengan virus penyebab cacar air pada anak-anak.
Virus tersebut dapat menjadi aktif kembali setelah bertahun-tahun dan menyebabkan infeksi pada saraf dan kulit, yang dikenal sebagai cacar api atau herpes zoster.
Herpes zoster dapat mempengaruhi saraf dan kulit, dan dapat menimbulkan gejala yang sangat tidak nyaman. Rasa sakit ini biasanya cukup parah dan bisa bertahan selama beberapa hari sebelum muncul gejala lainnya.
Untuk lebih mengetahui seputar penyakit yang satu ini, simak ulasan selengkapnya di bawah ini yuk!
Gejala Cacar Api
Gejala cacar api biasanya dimulai dengan rasa sakit atau kesemutan pada satu sisi tubuh, terutama di daerah dada atau pinggang. Rasa sakit ini dapat sangat parah dan tajam, dan dapat bertahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum muncul gejala lainnya.
Setelah rasa sakit, akan muncul ruam kemerahan dan gatal pada daerah yang sama, mengikuti jalur saraf yang terkena virus. Ruam tersebut dapat berupa bintik-bintik atau gelembung kecil yang berisi cairan dan pecah untuk membentuk kerak atau koreng.
Gejala lain yang dapat terjadi pada cacar api meliputi:
- Demam dan menggigil
- Sakit kepala
- Lelah dan kelelahan
- Rasa tidak enak badan
- Sensitivitas terhadap cahaya atau bunyi
- Gangguan penglihatan atau pendengaran pada beberapa kasus.
Pada beberapa kasus, cacar api dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi pada organ vital atau masalah neurologis seperti nyeri saraf kronis atau gangguan pada motorik tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala cacar api. Pencegahan terhadap cacar api dapat dilakukan dengan vaksinasi pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini.
Faktor Penyebab Cacar Api
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena cacar api antara lain:
- Usia: Cacar api lebih umum terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang yang menderita penyakit yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS atau kanker, atau yang menjalani pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi, lebih rentan terkena cacar api.
- Stress: Stress dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu kebangkitan virus varicella-zoster.
- Cedera saraf: Cedera pada saraf dapat meningkatkan risiko seseorang terkena cacar api di masa depan.
- Riwayat keluarga: Orang yang memiliki keluarga dengan riwayat cacar api memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
Cara Mengobati Cacar Api
- Konsumsi obat antivirus
Obat antivirus seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi keparahan gejala cacar api jika diminum dalam waktu 72 jam setelah gejala pertama muncul.
- Konsumsi obat pereda nyeri
Obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri yang disebabkan oleh cacar api.
- Mengompres daerah yang terkena
Mengompres daerah yang terkena cacar api dengan handuk yang dibasahi air dingin dapat membantu mengurangi rasa sakit dan gatal.
- Menghindari gesekan pada daerah yang terkena
Hindari menggaruk atau menggosok daerah yang terkena cacar api, karena hal ini dapat memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko infeksi.
- Menghindari paparan sinar matahari
Hindari paparan sinar matahari langsung pada daerah yang terkena cacar api, karena hal ini dapat memperburuk ruam dan menyebabkan kulit mengelupas.
- Menjaga kebersihan kulit
Menjaga kebersihan kulit dengan mandi secara teratur dan menjaga daerah yang terkena cacar api tetap bersih dapat membantu mencegah infeksi.
Demikian penjelasan seputar penyakit cacar api dan cara mengobatinya. Jika gejalanya terus berlanjut atau menyebabkan komplikasi serius, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.