PARBOABOA, Jakarta – Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan saat masa transisi dari musim hujan ke musim panas.
Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Mahfuddin Noor.
“Hal itu sesuai dengan informasi dari BMKG, terjadi anomali cuaca yang perlu harus diwaspadai,” kata Mahfuddin Noor dalam keterangannya di Mataram, Senin (27/02/2023).
Menurut informasi dari BMKG, kata Mahfuddin, selama masa transisi ini, intensitas hujan mulai berkurang namun tidak menutup kemungkinan akan secara tiba-tiba terjadi hujan dengan intensitas deras dengan disertai angin kencang.
Kondisi tersebut, lanjutnya, berdampak pada berbagai ancaman potensi bencana hidrometeorologi yang bersifat lokal, seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor, banjir, angin puting beliung, dan pohon tumbang.
“Dalam dua minggu terakhir ini, akibat hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan lima pohon tumbang pada beberapa titik di Kota Mataram,” ungkapnya.
Oleh karena itu, BPBD Mataram mengimbau agar masyarakat tetap waspada ketika melakukan aktivitas di luar rumah, termasuk aktivitas di wilayah pesisir.
“Hasil pantauan kami, sejauh ini gelombang laut relatif normal, begitu juga debit air sungai masih pada batas normal,” tuturnya.
Kendati demikian, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir pantai tetap harus waspada terhadap kemungkinan buruk yang terjadi.
Guna mengantisipasi bencana tersebut, pihak BPBD telah melakukan upaya mitigasi dengan menyiapkan 60 personel BPBD Mataram yang aktif melakukan pemantauan di sepanjang 9 kilometer pantai Kota Mataram serta sejumlah aliran sungai yang melintasi wilayah kota.
“Upaya itu kami lakukan sebagai langkah mitigasi bencana. Petugas kamu yang keliling aktif melaporkan jika ada indikasi ancaman bencana, jadi kita bisa melakukan pencegahan dan penanganan sedini mungkin untuk mengurangi dampak risiko bencana,” pungkasnya.