PARBOABOA, Jakarta – Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) menyebut konsep pembelajaran yang diartikan oleh para siswa saat ini salah, dimana mereka menilai bahwa tidak semua mata pelajaran penting dipelajari untuk masuk ke perguruan tinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BP3, Rahmawati dalam webinar tentang Sosialisasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri 2023 yang digelar oleh Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa (06/12/2022) kemarin.
"Tapi, ini adalah bentuk miskonsepsi dalam memahami mata pelajaran," kata Rahmawati, dikutip hari ini, Rabu (07/12/2022).
Dalam siaran tersebut, Rahmawati mengatakan bahwa konsep tersebut perlu diluruskan, dengan cara memberikan informasi mengenai silabus dari materi perkuliahan jurusan yang akan diambil oleh siswa.
"Misal, di Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Gadjah Mada. Mata kuliah semester satu dan enam seluruhnya berbau seluruh mata pelajaran dan bidang studi,” tukasnya memberi contoh.
Ia menambahkan, tidaklah mungkin mahasiswa dapat menjadi spesialis atau ahli tanpa didasari keilmuan yang luas.
“Jadi, tidak mungkin bisa jadi spesialis tanpa keilmuan yang kuat, luas, dan spesifik," paparnya.
Dengan informasi yang diberikan, diharapkan dapat memberi arahan kepada siswa tentang jurusan mana yang dirasa tepat untuk dipilih.
"Jadi, misal tidak ada alasanya ketika merasa kuliah merasa wajar tidak mengerti A karena bukan anak IPA. Jadi, kami harapkan penguasaan mata pelajaran penting untuk memastikan sukses selama perkuliahan dan pengembangan karier jangka panjang, tidak sekadar lolos masuk PTN," ujarnya.