PARBOABOA, Jakarta – Polda Metro Jaya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan perwakilan industri musik.
Pertemuan yang berlangsung di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (22/11/2022) itu, diadakan guna membahas aturan terkini perihal penyelenggaraan konser.
"Ini untuk membangun sebuah kesepahaman tentang bagaimana penyelenggaraan event industri kreatif yang tidak hanya menghasilkan potensi ekonomi, tapi juga memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Selasa (22/11/2022).
Hadir dalam kegiatan itu, kata Fadil, perwakilan dari Kementerian Parekraf, Satgas COVID-19 dan juga perwakilan asosiasi pemilik mal. Menurutnya, semua yang hadir sependapat untuk menciptakan event yang berdampak positif pada ekonomi dan budaya.
"Poinnya adalah bersama-sama, berkolaborasi, menciptakan ekosistem event yang memiliki dampak yang positif dari segi ekonomi, lingkungan, sosial budaya, dan tentunya untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif yang merupakan salah satu sumber devisa yang luar biasa," jelas Fadil.
Sementara itu, Asisten Pemerintah DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menyebut, dalam merumuskan SOP dan sertifikasi penyelenggaraan konser perlu dibentuk suatu kelompok kerja (pokja). Dimana, kata Sigit, pokja ini nantinya juga akan membahas penyelenggaraan acara industri kreatif di Jakarta.
"Tadi dirumuskan bahwa yang dituntut adalah suatu rujukan yang pasti berupa SOP sampai dengan sertifikasi. Karena ini seizin Bapak Kapolda, kami Pemprov DKI, izinkan melanjutkan FGD hari ini dengan membentuk pokja khusus sehingga diskusi intens bisa terkawal dan secepat mungkin bisa merumuskan SOP bersama," ucap Sigit.
"Sekaligus nanti ke depannya mengembangkan sertifikasi-sertifikasi bagaimana berkegiatan di DKI yang tertib sehingga memastikan Jakarta sebagai kota global tetap bisa tampil eksis, tidak hanya level nasional tetapi juga level internasional," lanjutnya.
Ketua Umum Asosiasi Promotor Musik Indonesia Dino Hamid mengapresiasi FGD yang digagas oleh Polda Metro Jaya tersebut. Kasus Berdendang Bergoyang di Istora Senayan bulan lalu, kata Dino, akan menjadi pelajaran bagi para promotor dalam menyelenggarakan konser musik.
“Jadi tadi kita punya kesepakatan bahwa akan dibuat sistem yang lebih profesional, lebih sempurna agar event ke depan tidak terjadi hal-hal seperti kemarin ada hal-hal yang tidak diinginkan dan menjadikan Indonesia kalau kata kami, promotor itu ingin menjadikan Indonesia karya raya, bukan sekadar kaya raya, tapi karya raya,” kata Dino.
Editor: -