PARBOABOA, Jakarta - Tempat penggilingan olahan barang plastik terbakar, Senin (23/01/2023) pukul 02.17 WIB. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp700 juta.
Pemilik tempat penggilingan plastik, Taufik (40) mengatakan, saat kebakaran kondisi barang di gudangnya sedang penuh. Sekitar 70 ton barang-barang plastik bekas yang siap kirim tertumpuk rapih.
“Sama aset-aset yang ada di dalam kantor ya kalau 70 ton dikali Rp10.000 kurang lebih Rp700 juta. Itu cuma kerugian materi dan barang aja," kata Taufik kepada parboaboa, Senin (23/01/2023).
Taufik menduga, penyebab kebakaran dari korsleting listrik di dalam areal kantor.
"Saya juga belum tahu pasti penyebabnya. Laporan dari karyawan antara dari wifi atau cctv yg konslet menimbulkan percikan api terus nyamber ke bahan-bahan plastik di sini. Ya intinya sumber api itu dari kantor," tutur Taufik.
Taufik menjelaskan, di titik awal api itulah barang-barang plastik siap kirim, mulai dari ember, gayung, mainan bekas dan alat perabot rumah tangga lainnya habis terbakar
"Jadi disini itu saya menampung barang-barang bekas," jelasnya.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaiman memaparkan api cepat membesar karena bangunan terbuat dari rangkaian kayu dan material yang mudah terbakar.
"Menurut warga api mulai besar sekitar pukul 01.30 WIB, cepat sekali merembet karena banyak material yang mudah terbakar," tutur Sulaiman kepada Parboaboa, Senin (23/01/2023).
Pihaknya mengerahkan 15 unit mobil pemadam kebakaran beserta 75 orang personil.
"Proses pemadaman selama satu jam lebih, kami mengerahkan 15 mobil pemadam dan 75 orang personil, sekitar pukul 02.38 WIB si jago merah berhasil kami padamkan dan ditambah prosedural lainnya selesai semuanya itu sekitar pukul 03.34 WIB," pungkas Sulaiman.
Dampak Kebakaran Penggilingan Plastik di Cipayung mencapai 700 Juta
