PARBOABOA – Jika menatap ke langit di malam hari, terangnya cahaya Bulan memang begitu indah dan menenangkan hati. Satelit Bumi ini memang kerap dianggap sebagai benda langit yang terang di tengah gelapnya malam.
Lantas, apakah Bulan memiliki cahaya sendiri? Melansir dari situs resmi moon.nasa.gov, dijelaskan bahwa Bulan nyatanya tidak dapat membuat cahayanya sendiri. Cahaya bulan itu sebenarnya adalah cahaya matahari yang dipantulkan.
Secara keseluruhan, hanya ada sekitar sepersepuluh dari sinar matahari yang mengenai Bulan kembali dipantulkan ke angkasa. Rasio pantulan cahaya ini disebut dengan albedo.
Untuk menjawab apakah Bulan memiliki cahaya sendiri, yuk simak ulasan lengkap yang telah Parboaboa rangkum berikut ini!
Apakah Bulan Memiliki Cahaya Sendiri?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jika Bulan merupakan satelit alami Bumi yang sama sekali tidak memiliki sumber cahaya.
Melansir dari laman aap.com.au, seorang Profesor fisika University of Melbourne Rachel Webster mengatakan kepada AAP FactCheck bahwa Bulan terlihat karena memantulkan cahaya Matahari, mirip seperti cermin yang memantulkan cahaya.
Namun, hanya 7 persen cahaya Matahari yang dipantulkan oleh Bulan bisa sampai ke Bumi. Cahaya itu membuat malam menjadi lebih terang dan nyaman.
Proses Pemantulan Cahaya Matahari ke Bulan
1. Permukaan Kasar Bulan dan Pantulan Cahaya
Permukaan bulan cukup kasar dan terdiri dari batuan, debu, pegunungan, dan kawah yang terbentuk akibat tumbukan benda angkasa selama miliaran tahun. Lantas, apa yang dikelilingi Bulan sehingga ia bisa terlihat bercahaya?
Ketika cahaya matahari mencapai permukaan bulan, sebagian besar cahaya tersebut dipantulkan kembali ke angkasa. Hal itu tentunya dapat memberikan pemahaman mengenai apakah bulan memiliki cahaya sendiri atau tidak.
2. Penyerapan Cahaya oleh Materi di Permukaan Bulan
Selain pemantulan, sebagian kecil cahaya matahari juga diserap oleh materi di permukaan bulan. Ketika cahaya matahari mengenai permukaan bulan, beberapa energi cahaya diubah menjadi energi panas oleh batuan dan materi di sana.
Itulah sebabnya mengapa suhu di permukaan bulan bisa sangat panas saat siang hari dan sangat dingin saat malam hari.
3. Cahaya Bulan yang Terlihat di Bumi
Sebagai hasil dari proses pemantulan dan penyerapan ini, kita dapat melihat cahaya bulan di langit malam. Ketika bulan purnama terjadi, seluruh permukaan bulan yang menghadap ke arah Bumi terpapar cahaya matahari dan tampak sepenuhnya bercahaya.
Namun, saat bulan sabit atau bulan baru, hanya sebagian kecil permukaan bulan yang terpapar cahaya, sehingga tampak seperti sabit atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Hal ini tentunya dapat memberi penjelasan tentang apakah bulan memiliki cahaya sendiri atau tidak.
4. Fase Bulan dan Perubahan Pemandangan
Fase bulan mengacu pada perubahan bentuk bulan yang kita lihat dari Bumi selama siklus orbitnya. Fase bulan berubah karena posisi bulan relatif terhadap matahari dan Bumi.
Selama satu bulan penuh, kita akan mengamati berbagai perubahan dari fase-fase bulan, di antaranya:
- Bulan Baru: Bulan baru terjadi ketika bulan berada di antara Bumi dan matahari, sehingga permukaannya yang terpapar cahaya matahari menghadap ke arah matahari dan tidak terlihat dari Bumi.
- Bulan Sabit: Pada fase ini, sebagian kecil permukaan bulan yang terpapar cahaya matahari terlihat dari Bumi. Fase ini terjadi sebelum dan setelah bulan purnama.
- Bulan Purnama: Bulan purnama terjadi ketika seluruh permukaan bulan yang terpapar cahaya matahari menghadap ke arah Bumi, sehingga tampak sepenuhnya bercahaya di langit malam.
- Bulan Tua: Fase ini terjadi setelah bulan purnama, di mana bulan tampak mengalami pengurangan cahaya hingga kembali menjadi bulan baru.
Peran Penting Bulan bagi Bumi
Setelah menemukan jawaban atas pertanyaan apakah Bulan memiliki cahaya sendiri, lantas apa kegunaannya bagi Bumi? Berikut ini dijelaskan beberapa peran penting Bulan bagi Bumi, di antaranya:
1. Pengaruh Pasang Surut Laut
Bulan berperan sebagai faktor utama dalam pembentukan pasang surut laut di Bumi. Gravitasi bulan menarik air laut di arahnya ketika berada di atas atau di bawah Bumi, menyebabkan pasang surut.
Ketika bulan berada di sisi berlawanan Bumi, muncul pasang surut terbalik yang disebut pasang surut rendah. Pasang surut laut sangat penting bagi ekosistem pesisir, navigasi kapal, dan berbagai aktivitas manusia yang terkait dengan laut.
2. Stabilisator Rotasi Bumi
Bulan membantu menjaga rotasi Bumi yang relatif stabil melalui efek pengereman pasangan Bumi-Bulan. Gravitasi bulan menyebabkan gaya tarik-tarik pada Bumi, mengakibatkan peredaran pasang surut pada benda di permukaan Bumi.
Dalam jangka panjang, efek ini membantu menjaga sumbu rotasi Bumi yang stabil, yang berarti kita dapat menikmati musim yang relatif konstan selama ribuan tahun.
3. Pengurangan Kecepatan Rotasi Bumi
Gravitasi bulan juga menyebabkan pengurangan kecepatan rotasi Bumi seiring waktu. Efek ini dikenal sebagai pengereman pasangan Bumi-Bulan. Akibatnya, durasi satu hari astronomi yang sesungguhnya terus meningkat sekitar 1,4 milidetik per abad.
Meskipun perubahannya kecil dalam skala manusia, ini penting dalam memahami pergerakan Bumi dan hubungannya dengan bulan.
4. Pengamatan Astronomi
Bulan sering digunakan sebagai benda langit yang mudah diamati dan dipelajari oleh para astronom. Permukaan bulan yang jelas terlihat dari Bumi memberikan platform ideal untuk pengamatan astronomi.
Misalnya, pencatatan perubahan pada permukaan bulan dapat mengungkapkan aktivitas geologi dan dampak tumbukan benda angkasa selama miliaran tahun. Selain itu, bulan juga digunakan sebagai bantuan visual untuk mengidentifikasi dan mengamati bintang serta planet di langit malam.
5. Pengaruh pada Iklim Bumi
Kehadiran bulan berkontribusi pada dinamika iklim Bumi melalui pengaruhnya terhadap pasang surut laut dan atmosfer. Perubahan pasang surut laut yang teratur dapat mempengaruhi sirkulasi air laut, mengubah distribusi panas di Bumi, dan mempengaruhi pola angin atmosfer.
Pengaruh bulan terhadap iklim Bumi masih menjadi objek penelitian dan pemahaman ilmiah yang terus berkembang.
Itulah tadi penjelasan tentang bulan, sebagai satelit Bumi yang tampak bersinar di malam hari. Semoga informasi tersebut cukup menjawab pertanyaan dalam benak kita tentang apakah bulan memiliki cahaya sendiri atau tidak.