PARBOABOA, Jakarta – Akses jalan transportasi yang menghubungkan Pulau Timor dan Timor Leste terputus akibat tertimbun material longsoran di wilayah Takari, Kabupaten Kupang, NTT.
Karenanya, agar akses jalan tersebut dapat digunakan kembali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang, NTT bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai melakukan pembersihan material longsor.
“Kami masih terus melakukan upaya membersihkan material longsor. Material longsor ada ini sangat padat karena longsor yang terjadi ini berupa satu gunung di Takari,” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kupang, Teldi Sanam dalam keterangannya di Kupang, Sabtu (18/02/2023).
Dalam upaya pembersihan ini, Pemkab Kupang mengerahkan alat berat berupa excavator dan louder guna memindahkan material longsoran.
“Kami tetap hati-hati karena masih terus terjadi longsoran dari kawasan gunung yang mengalami longsor,” ujarnya.
Di sisi lain, karena akses alat berat yang sulit, Pemkab Kupang terpaksa melakukan pembongkaran dua rumah semi permanen milik warga guna memudahkan tim penanggulangan bencana menangani material longsoran.
“Dua rumah warga itu dibongkar sehingga proses pemindahan material longsoran dilakukan dengan cepat,” tuturnya.
Kendati demikian, dia menyatakan jika pemerintah akan memberikan kompensasi kepada warga berupa pembangunan kembali dua rumah itu di lahan milik mereka setelah proses penanganan bencana ini selesai.
Sementara itu, sembari menunggu proses penanganan material longsor, Pemkab Kupang saat ini tengah mencari jalan alternatif agar akses transportasi lalu lintas Pulau Timor kembali normal.
Sebelumnya, telah terjadi insiden tanah longsor di Takari, Kabupaten Kupang pada Jumat (17/02/2023) malam yang menyebabkan terputusnya akses transportasi yang menghubungkan wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, dan Timor Leste.