PARBOABOA Jakarta - Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Anang Rizkani Noor menginformasikan jika pengiriman 70 unit bus listrik yang dibeli dari China akan mengalami keterlambatan sampai ke Indonesia.
Anang mengatakan, keterlambatan pengiriman tersebut disebabkan karena tingginya kasus COVID-19 di China sehingga pemerintah China kembali mengadakan lockdown.
"70 (bus) tertunda sampai di Indonesia, karena di Cina sedang lockdown," kata Anang saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (15/01/2023).
Diperkirakan, 70 unit bus tersebut akan sampai ke Indonesia pada akhir Februari atau awal Maret yang kemudian akan dioperasikan secara bertahap.
"Busnya sampai di Indonesia kira-kira Februari atau Maret. Enggak langsung brek [beroperasi serempak], ya. Bertahap," terangnya.
Selain penambahan armada, pemerintahan DKI Jakarta rencananya juga akan menambah rute untuk memperluas operasi jangkauan TransJakarta yang semula hanya 90 persen, kini akan menjadi 95 persen.
"Pasti nambah [rute], tapi kan ditargetkan oleh Pemerintah Provinsi agar kita menambah jangkauan jadi 95 persen. Tahun 2022 kan 90 persen. Untuk menambah jangkauan dari 90 ke 95 persen, itu pasti akan ada penambahan rute," kata dia.
Seperti diketahui sebelumnya, dalam rapat paripurna yang membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2023 DKI Jakarta.
Perusahaan TransJakarta berencana menambah bus listrik sebanyak 190 unit yang jika ditotal akan menjadi 300 unit bus listrik di tahun 2023.
"Ada pengimplementasian 300 unit bus listrik (untuk Tahun Anggaran 2023)," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, Rabu (09/11/2022).