PARBOABOA - Di era 90-an, dunia musik rock menghadapi berbagai inovasi dan kehadiran banyak band yang membuat gebrakan.
Salah satu band yang mencuri perhatian pada zaman itu adalah 4 Non Blondes. Dengan gaya unik dan vokal yang kuat, mereka menghadirkan sesuatu yang berbeda di panggung musik.
Band rock alternatif yang dibentuk di San Francisco pada tahun 1989 ini berhasil mendapatkan popularitas besar melalui lagu yang berjudul What's Up?. Lagu ini dirilis pada tahun 1992 dalam album debut mereka, Bigger, Better, Faster, More!.
What's Up? bukan hanya menjadi semacam anthem bagi generasi pada masa itu, tetapi juga mengukuhkan posisi band ini dalam sejarah musik rock.
Namun, perjalanan mereka jauh dari hanya satu lagu. Band yang terdiri dari empat gadis berbakat ini harus menghadapi berbagai tantangan dan perjalanan yang menarik selama karier mereka.
One Hit Wonder
Awalnya 4 Non Blondes digawangi oleh Linda Perry (vokal dan gitar), Christa Hillhouse (bass), Shaunna Hall (gitar), dan Wanda Day (drum).
Namun, lineup band ini mengalami beberapa perubahan sebelum akhirnya mencapai formasi yang dikenal dunia saat album debut mereka dirilis.
Album debut 4 Non Blondes berjudul Bigger, Better, Faster, More! dirilis pada tahun 1992 di bawah label Interscope Records.
Single pertamanya adalah Dear Mr. President, yang menurut pemain bass, Christa Hillhouse kepada Songfacts adalah tentang hierarki kekuasaan dan pemerintahan.
Nyatanya lagu ini tidak seberuntung single kedua, What’s Up?, yang menduduki peringkat satu di beberapa negara.
Lagu yang dirilis pada tahun 1993 ini menjadi hit besar dan berhasil mencapai posisi ke-14 di tangga lagu Billboard Hot 100. Selain itu, menduduki puncak tangga lagu di beberapa negara, termasuk Jerman, Swedia, dan Norwegia.
What's Up bukanlah lagu cinta biasa. Liriknya yang ditulis oleh Linda Perry, menggambarkan rasa frustasi, kebingungan, dan pencarian makna hidup yang dialami banyak orang, khusunya generasi muda di zaman itu.
Di Jerman, lagu ini bertahan selama tujuh minggu di posisi nomor satu. Penjualan album Bigger, Better, Faster, More! juga melonjak, dengan lebih dari 6 juta copy terjual secara global.
Pada tahun 1994, tak lama setelah meraih popularitas, 4 Non Blondes secara resmi bubar. Alasan utama adalah perbedaan visi musik antara anggota band, terutama Linda Perry, yang kemudian melanjutkan karier solo dan menjadi penulis lagu serta produser sukses untuk artis-artis lain.
Kisah 4 Non Blondes di dunia musik di cap sebagai “one hit wonder". Istilah ini merujuk pada artis atau band yang hanya dikenal luas karena satu lagu sukses.
Dalam kasus 4 Non Blondes, meskipun mereka merilis beberapa single lainnya dari album debut mereka, tidak ada yang mendekati kesuksesan What's Up?.
Oleh karena itu, band ini sering kali disebut sebagai "one hit wonder" dalam industri musik.
Linda Perry
Kesuksesan besar band ini tidak lepas dari peran penting Linda Perry, vokalis utama yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk identitas musik mereka.
Linda Perry menghadapi masa kecil yang penuh tantangan, termasuk masalah kesehatan dan kondisi keluarga yang sulit.
Musik menjadi tempatnya menemukan pelarian, dan dari sanalah dia mengembangkan kemampuan yang mengantarkannya ke dunia musik profesional.
Perry dikenal karena suaranya yang khas dan seringkali dibandingkan dengan Janis Joplin, salah satu musisi yang sangat mempengaruhinya selain Led Zeppelin dan Aerosmith.
Gaya vokalnya yang kuat dan penuh emosi menjadikan 4 Non Blondes sebagai ikon dalam musik alternatif pada era 90-an
Nama 4 Non Blondes dipilih untuk menggambarkan semangat mereka yang menentang arus utama dan keinginan untuk menantang norma-norma dalam industri musik yang didominasi oleh pria dan standar kecantikan tertentu.
Perry, yang secara terbuka menyatakan orientasi seksualnya, juga menambah keberanian band ini untuk melawan arus, dan hal ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, baik penggemar maupun musisi lainnya​
Meskipun hanya merilis satu album sebelum bubar, pengaruh 4 Non Blondes tetap bertahan lama.
Linda Perry tidak hanya diakui sebagai vokalis, tetapi juga sebagai penulis lagu dan produser yang sukses setelah keluar dari band.
Dia menulis dan memproduksi lagu untuk artis-artis besar seperti Pink, Christina Aguilera, dan Gwen Stefani, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penulis lagu paling berpengaruh dalam musik pop
Selain karyanya sebagai musisi, Perry juga dikenal sebagai advokat yang kuat untuk integritas artistik.
Ia sering menyuarakan pentingnya menjaga kreativitas dan tidak menyerah pada tekanan industri untuk mengikuti arus utama.
Pengaruh Perry tidak hanya terlihat di atas panggung, tetapi juga di belakang layar dalam dunia produksi musik, di mana dia terus memperjuangkan kebebasan artistik dan orisinalitas​
Secara keseluruhan, Linda Perry dan 4 Non Blondes telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia musik, tidak hanya melalui karya-karya mereka yang fenomenal, tetapi juga melalui pengaruh dan warisan yang mereka tinggalkan dalam industri musik global.
Editor: Wanovy