PARBOABOA, Jakarta - Dua kasus COVID-19 varian Arcturus terkonfirmasi memasuki Indonesia. Satu kasus varian baru virus COVID-19 ini terkonfirmasi pada WNI berusia 56 tahun yang baru melakukan perjalanan dari India.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, kasus kedua ditemukan pada perempuan usia 34 tahun yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri.
Salah satu pasien kata Nadia tidak mengalami gejala apapun, sedangkan satu pasien lainnya sempat mejalani perawatan karena mengalami gejala batuk, pilek, dan infeksi paru.
Saat ini, kata Nadia, Kemenkes melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui apakah varian baru ini memicu peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia.
Penyelidikan ini, kata Nadia dilakukan karena adanya peningkatan kasus harian COVID-19 dari yang awalnya berada di 200-300 kasus menjadi 900 kasus dalam dua pekan terakhir.
“Kami mempelajari dua kasus yang dilakukan penyelidikan epidemiologi, yang satu pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari India, dan satu kasus lainnya perempuan usia 30 tahun tidak ada riwayat perjalanan luar negeri,” kata Nadia, dikutip dari Antara News, Sabtu (15/4/2023).
Nadia mengatakan, varian Arcturus mempunyai tingkat penyebaran yang tinggi. Namun angka kematiannya rendah.
Meski demikian, Nadia mengingatkan agar seluruh warga mendapatkan vaksin booster untuk meningkatkan imun. Karena varian baru ini diduga mempunyai kempuan menurunkan perlindungan antibodi yang didapatkan secara alami melalui vaksinasi.