PARBOABOA, Langkat - Polisi mengungkap motif pelaku yang membakar Darwin Sitepu (39) warga langkat, Sumatera Utara, pada Kamis (2/12).
Darwin tewas dibakar hidup-hidup oleh sekelompok pria yakni FDS (37), ISS (42), LS (26), ABS (33), PS (55), MAS (39), SS (25) dan EDS (33).
Direktur Resktimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, insiden ini terjadi kerena adanya permasalahan lahan.
“Para pelaku mengklaim sebagai ahli waris lahan. Sedangkan korban bekerja menjaga lahan tersebut,”. kata Tatan, Rabu (8/12/2021).
Pelaku yang masih satu keluarga mengklaim lahan yang dijaga oleh korban adalah lahan milik nenek mereka. Hal itu berdasarkan SK Camat,
Namun setahu korban tanah tersebut milik seseorang berinial A yang memiliki bukti kepemilikan dengan SK Camat.
“Status lahan HTP. Tentang penguasaan dan SK Camat, akan diselidiki lebih lanjut. Ini adalah pembunuhan berencana,” katanya.
Aksi itu terjadi akibat korban tidak mau meninggalkan lahan tersebut. Sehingga para pelaku merencanakan pembunuhan terhadap korban.
Para pelaku menyiram bensin yang telah di siapkan untuk membakar korban.
Para Pelaku juga mempunyai perannya masing-masing yakni, PS berperan mengusir korban, ISS memukul punggung korban menggunakan senapan angin. FDS berperan menyampaikan kepada korban lahan itu miliknya dan LS menyiram korban dengan bensin serta melakukan pemukulan dengan kayu. ABS menembak dada korban dengan senapan angin serta ikut menyiramkan bensin. SS berperan menyulut api ke korban serta membakar pondok. Untuk EDS melempar batu dan meneriaki bakar dan MAS berperan meneriaki para pelaku agar melempari korban dengan batu.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengaku, para pelaku menduga korban memiliki ilmu kebal, sehingga membuat mereka membakar korban.