PARBOABOA, Pematangsiantar - Usai membeli Twitter seharga US$44 miliar (Rp635 triliun), banyak penduduk Lebanon yang meminta Elon Musk membeli negara mereka agar terbebas dari krisis yang berkepanjangan.
Dikutip dari Arab News, Kamis (28/4/2022), jumlah uang yang dibayarkan CEO Tesla untuk membeli Twitter itu kurang-lebih sama dengan GDP Yordania.
Dibelinya Twitter telah memberi harapan kepada warga Lebanon agar Musk mau membeli negara mereka.
"Hey Elon Musk, apakah kamu tertarik untuk membeli Lebanon?" tanya seorang pengguna Twitter, @wolf***.
"Hai Elon Musk, kalau kamu punya uang receh sisa, kami memiliki negara yang bisa kamu beli, namanya Lebanon. Kabari aku ya," tukas @phil***.
"Beli, perbaiki (Lebanon), dan kami akan mengangkatmu sebagai raja. Kami bahkan akan mengganti namanya menjadi LebElon sebagai bonus," seru pengguna Twitter lainnya, @mohdm**.
Ambisi orang terkaya di dunia itu untuk "menyelamatkan" Twitter sebagai wadah kebebasan berbicara telah memberikan harapan kepada warga Lebanon.
Menurut mereka, Jika Musk dapat merevolusi mobil listrik dan mengguncang media sosial, maka kemungkinan dia mempu menyelamatkan Lebanon dari keterpurukan.
Namun begitu, belum ada tanggapan dari Musk mengenai hal ini. Diketahui, ia merupakan pengguna aktif Twitter dengan lebih dari 85 juta pengikut.
Lebanon saat ini terjerembab dalam lembah kemiskinan akibat korupsi. Dalam waktu kurang dari dua tahun, telah terjadi empat krisis besar berturut-turut, yakni krisis ekonomi dan keuangan pada 2019, pandemi Covid-19, ledakan di pelabuhan Beirut, dan akhirnya perang di Ukraina yang mengganggu suplai makanan.
Lebanon membutuhkan solusi jangka panjang serta bantuan jangka pendek untuk menghindari krisis kemanusiaan lebih lanjut. Kini sekitar 80% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Rakyat Lebanon tidak lagi mempercayai pemerintahnya. Terlalu sering, mereka melihat uang-uang bantuan berakhir di tangan yang salah.