PARBOABOA - Pihak berwenang India telah memblokir akses internet untuk sekitar 27 juta orang di negara bagian Punjab selama empat hari berturut-turut saat polisi mencari seorang separatis Sikh dalam pelarian.
Pemerintah Punjab pada awalnya mengumumkan larangan internet 24 jam pada Sabtu (18/3/2023) ketika pihak berwenang melancarkan operasi untuk menangkap Amritpal Singh, seorang pemimpin populer dalam gerakan separatis Khalistan yang berupaya mendirikan negara berdaulat bagi para pengikut agama Sikh.
Menurut laporan The Washington Post, ini menjadi salah satu pemblokiran internet paling luas yang pernah terjadi di India dalam beberapa tahun terakhir.
Amritpal Singh, seorang pengkhotbah berusia 30 tahun, kini menjadi tokoh populer dalam gerakan separatis yang berupaya mendirikan negara berdaulat di Punjab yang disebut Khalistan.
Gerakan Khalistan dilarang di India dan dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Itulah sebabnya Singh menjadi buron dan diincar pihak berwenang.
Dalam upaya untuk mencegah kerusuhan dan membatasi penyebaran "berita palsu", otoritas Punjab memblokir layanan internet seluler mulai Sabtu (18/3/2023) siang.
Hal itu dilakukan tak lama setelah otoritas Punjab gagal menangkap Singh ketika dia melewati Punjab tengah dengan iring-iringan pendukung.
Selain itu, pemblokiran internet tampaknya juga disebabkan karena otoritas ingin pendukung Singh tak bisa menggunakan media sosial untuk mengerahkan massa.
Tak cukup sehari, pemerintah Punjab memperpanjang pemblokiran internet itu pada Minggu (19/3/2023) selama 24 jam.
Amritpal Singh masih buron hingga Minggu malam, dan pemblokiran jaringan 4G tetap berlaku. Sementara layanan internet kabel tidak terpengaruh hal ini.
Polisi di Punjab membenarkan penutupan internet sebagai sarana untuk menjaga hukum dan ketertiban serta menghentikan penyebaran berita palsu.
Adegan dramatis yang terekam dalam video dan disiarkan di televisi lokal menunjukkan ratusan pendukung Singh, beberapa memegang pedang dan tongkat, berjalan di jalanan Punjab.
Polisi dan pasukan paramiliter dikerahkan di beberapa distrik di negara bagian dalam upaya menjaga hukum dan ketertiban.
Editor: Juni Sinaga