PARBOABOA, Jakarta - Wakil Menteri Sains Rusia, Pyotr Kuchrenko, dilaporkan meninggal dunia secara misterius. Dia meninggal setelah jatuh sakit saat melakukan penerbangan dari Havana, Cuba, menuju Moskow akhir pekan lalu.
Menurut keterangan dari pihak keluarga, penyakit jantung mungkin menjadi faktor yang menyebabkan kematiannya. Untuk memastikan hal ini, pihak keluarga memastikan akan dilakukan pemeriksaan forensik terhadap jenazah Kuchrenko.
Namun kematian Kuchrenko menjadi perhatian publik, setelah seorang jurnalis Rusia yang telah melarikan diri dari negaranya setelah invasi, Roman Super mengungkapkan, dirinya pernah melakukan pembicaraan dengan wakil menteri itu sebelum meninggalkan Rusia.
Dilansir dari laporan CNN, Roman mengatakan Kuchrenko menentang invasi yang dilakukan negaranya terhadap Ukraina. Dia mengaku saat itu Kucherenko mendorongnya untuk meninggalkan Rusia dengan alasan keamanan.
Meski demikian, saat Roman menanyakan kemungkinan Kuchrenko juga akan melakukan hal yang sama, dia justru menjawab tidak mungkin lagi meninggalkan Rusia, karema paspornya telah disita.
“Tidak mungkin lagi melakukannya. Mereka mengambil paspor kami. Dan tidak ada dunia yang akan senang dengan wakil menteri Rusia setelah invasi fasis ini," ucap Roman saat mengungkap pembicarannya dengan Kuchrenko.
Kuchrenko juga mengungkapkan kepada Roman, bahwa dia menggunakan antidepresan dan obat penenang untuk mengatasi kekhawatirannya, namun itu tidak banyak membantu.
"Itu tidak banyak membantu. Saya hampir tidak tidur. Saya merasa tidak enak. Kita semua telah disandera. Tidak ada yang bisa mengatakan apa-apa. Segera hancur seperti serangga," tambahnya.
Setelah Rusia melangsungkan invasi ke negara tetangganya, Ukraina, sejumlah pejabat negara itu memang dikabarkan meninggal dunia secara misterius. Mereka adalah orang-orang yang mengkritik invasi yang diperintahkan oleh presiden, Vladimir Putin.
Salah satunya, Marina Yankina seorang birokrat militer yang mengkritik Kremlin atas kekalahan Rusia di Ukraina, meninggal di St Petersburg setelah jatuh dari lantai 16 hingga meninggal dunia pada Februari lalu.
