PARBOABOA, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno buka suara soal wacana menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari Ganjar Pranowo.
Menurutnya, kini urat pesimisnya telah putus, yang mana artinya adalah dia optimis terkait wacana pencalonan dirinya menjadi bacawpres dari Gubernur Jawa Timur tersebut.
Sandiaga menyebut, selama ini dia selalu optimis dan realistis jika pemilihan bacawapres dilakukan oleh partai politik (parpol) demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Meski belum ada keputusan resmi, Sandi mengatakan jika komunikasi personal antara dirinya dan Ganjar Pranowo maupun masing-masing parpol pengusung terus dilakukan.
Pasalnya, ungkap dia, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merekomendasikan untuk memperjuangkan agar komunikasi politik ini dapat mewujudkan pasangan calon (paslon) yang yang sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia.
Oleh karenanya, sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, misinya sekarang adalah memperjuangkan pembangunan yang telah berjalan selama ini untuk didorong hingga mencapai tahap optimal.
Selain itu, Sandi mengaku ingin menghadirkan topik yang membutuhkan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat terutama ekonomi karena isu utama dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang adalah terkait masalah perekonomian.
PPP Usul 2 Nama Bacawapres ke PDIP
Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan PPP, Romahurmuziy mengungkapkan jika pihaknya mengusulkan dua nama untuk mendampingi Ganjar Pranowo kepada PDIP.
Usulan terkait nama bacapres ini disampaikan Romahurmuziy kepada awak media usai Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI PPP di Hotel Sultan, Jakarta pada Jumat, 16 Juni 2023.
Dua nama bacawapres itu, ujar dia, pernah disebutkan oleh Pelaksana Tugas Ketua Umum (Plt) PPP, Muhammad Mardiono.
Adapun salah satu nama yang diusulkan adalah Sandiaga Uno. Sementara itu, untuk satu nama lainnya, Romahurmuziy enggan untuk membeberkan dengan alasan masih disimpan.
Kendati menutup rapat satu nama usulan bacawapres, Romahurmuziy tak menampik bahwa figur tersebut merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, saat ini NU merupakan ormas terbesar di dunia. Oleh karena hal itulah PPP terus memperhitungkannya.