PARBOABOA - Menurut catatan Reptile Database (2022), terdapat hampir 4000 jenis ular yang tersebar di penjuru bumi. Angka tersebut sudah termasuk 5 ular terbesar di dunia seperti anakonda, ular piton, dan ular pembelit lainnya.
Ular terbesar di dunia diukur berdasarkan panjang dan beratnya yang menempati peringkat tertinggi di daftar hewan melata tanpa kaki kali ini.
Dalam sejarahnya, ular diperkirakan telah berevolusi dari kadal tanah semenjak pertengahan zaman Jurassic (sekitar 165 juta tahun yang lalu). Sementara untuk jenis ular modern yang menjadi bentuk ular saat ini, diperkirakan muncul setelah kepunahan dinosaurus sekitar 66 juta tahun yang lalu.
Ular merupakan salah satu hewan yang paling berbahaya di Bumi karena memiliki bisa yang mematikan. Bahkan menurut catatan WHO, terdapat sekitar 81 ribu hingga 138 ribu orang meninggal setiap tahunnya karena gigitan ular, dan sekitar 3 kali lipat orang menjalani amputasi dan cacat pernanen yang disebabkan oleh gigitan ular.
Akan tetapi, gigitan bukanlah faktor utama mengapa hewan melata tanpa kaki ini ditakuti oleh sebagian orang. Tapi ada alasan lainnya, yaitu ukurannya yang besar. Sebagai gantinya, ular-ular berukuran besar ini akan membelit tubuh korbannya hingga remuk, lalu melahapnya.
1. Anakonda Hijau
Anakonda hijau merupakan ular terbesar di dunia dengan panjang mencapai 9 meter dan beratnya yang bisa mencapai 250 kg.
Ular Anakonda hijau termasuk spesies ular boa besar yang tersebar di daerah tropis Amerika Selatan. Ukuran betina biasanya lebih besar dibandingkan jantan.
Ular semi-akuatik ini tinggal di wilayah perairan air tawar dan menempati puncak rantai makanan. Alasan mengapa ular ini lebih suka berada di air karena ukurannya yang besar, sehingga berenang lebih mudah daripada menyeret tubuhnya di daratan.
Sesuai dengan namanya, ular yang hidup di hutan Amazon ini memiliki karakteristik warna hijau luut gelap dengan bercak bundar hitam di sekujur sisiknya.
2. Sanca Kembang
Ular Sanca kembang atau sanca batik adalah sejenis ular dari suku Pythonidae yang memiliki tubuh terpanjang di antara ular lainnya. Ular ini memiliki nama lain seperti ular sanca, ular sawah, ular petola, dan Reticulated Phyton (bahasa Inggris).
Ular ini dapat tumbuh sampai sekitar 10 meter dengan beratnya bisa mencapai 158 kg lebih. Panjang rata-rata ular Sanca batik lebih panjang dibandingkan Anakonda Hijau, namun tidak untuk lebar dan kekuatannya.
Ular ini disebut dengan sanca batik karena pola campuran sisiknya yang berwarna kuning kecoklatan dan hitam. Ular sanca batik betina biasanya lebih besar daripada jantan.
Reptil ini hidup di hutan hujan dan rawa-rawa yang tersebar luas di kawasan India hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
3. Sanca Permata
Tidak bisa dipungkiri, daftar urutan ular terbesar dunia didominasi oleh ular Pythonidae. Sanca Permata (Amethystine Python/Morelia Amethistina) adalah jenis ular sanca yang dapat ditemukan di wilayah Indonesia, Papua Nugini, dan Australia.
Sanca Permata dapat tumbuh hingga 8 meter lebih dengan beratnya yang bisa mencapai 92 kg. Ular ini bisa memangsa hewan berukuran empat kali lipat dari tubuhnya, termasuk manusia dewasa.
Hewan melata ini terkenal di kalangan pecinta reptil lho, karena warna kulitnya yang menarik, yakni coklat pucat dan biru, atau hijau kekuningan. Bentuk sisiknya mirip dengan belah ketupat dengan warna lebih gelap di bagian tertentu.
Berbicara habitat, terdapat hal menarik dari ular yang satu ini. Sanca permata yang berukuran besar biasanya tinggal di sungai, sedangkan yang berukuran kecil cenderung menyembunyikan diri di pepohonan
4. Sanca Bodo
Sanca Bodo (Burmese Python) atau yang juga dikenal Sanca Myanmar adalah ular terbesar di dunia yang hidup di beberapa daerah tropis dan subtropis di Asia Tenggara.
Sebelum bernama Burmese Python, ular ini dulunya diklasifikasikan sebagai anak dari jenis Sanca India.
Panjang ular Sanca Bodo bisa mencapai 7 meter dengan berat hingga 181 kg. Ular sanca Bodo termasuk spesies yang bisa menguasai segala medan seperti tanah, pepohonan, hingga perairan sungai.
Burmese Python termasuk perenang handal dan bisa bertahan selama 30 menit di bawah air.
5. Piton Batu Afrika
Ular paling besar yang terakhir dalam daftar ini adalah Sanca batu Afrika. Ular ini memiliki panjang mencapai 7 menter dengan berat hingga 113 kg.
Berbeda dengan ular Sanca yang ada di Asia yang mayoritas hidup di lingkungan lembab, ular Piton batu Afrika hidup di wilayah sekitaran Gurun Sahara, khususnya di daerah utara seperti Angola, Senegal, Ethiopia, dan Somalia.
Habitat asli ular ini berada di kawasan hutan, savana terbuka, dan lingkungan yang dekat perairan.
Ular ini dinamakan Sanca batu karena tubuhnya yang berwarna keabua-abuan dengan corak yang tak beraturan seperti hijau, coklat, dan kekuning-kuningan.
Sanca batu Afrika biasanya lebih aktif di musim panas dan diketahui memakan kijang, buaya, babi hutan, dan mangsa berukuran besar lainnya.
Nah, itulah lima ular terbesar di dunia yang sebagian besarnya bertempat tinggal di Asia Tenggara. Dari kelima ular tersebut, tidak ada yang memiliki bisa beracun namun tetap mematikan dengan lilitan yang bisa membuat manusia dewasa tidak berdaya. Jadi, kamu harus tetap hati-hati, ya!
Eits, jangan lupa saksikan juga video Ular Terbesar di Dunia: Predator Pemangsa Berukuran Raksasa di channel YouTube Parboaboa, ya!